Di atas kertas, Lan hanya memiliki lima persen saham di SCB. Namun, dalam persidangannya, pengadilan menyimpulkan bahwa ia secara efektif mengendalikan lebih dari 90 persen saham melalui keluarga, teman, dan staf.
SBV mengatakan pada bulan April lalu, bahwa mereka telah menyuntikkan dana ke SCB untuk menstabilkannya, tanpa mengungkapkan berapa banyak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di antara aset yang dimiliki Lan dan Van Thinh Phat adalah pusat perbelanjaan, pelabuhan, dan kompleks perumahan mewah di pusat bisnis Kota Ho Chi Minh.
Selama persidangan pertamanya pada bulan April, Lan dinyatakan bersalah atas penggelapan US$12,5 miliar atau sekitar Rp200 triliun.
Namun, jaksa mengatakan total kerugian yang disebabkan oleh penipuan tersebut berjumlah US$27 miliar -- setara dengan sekitar enam persen dari PDB negara tersebut pada tahun 2023.
Lan dan puluhan terdakwa, termasuk pejabat senior bank sentral, ditangkap sebagai bagian dari tindakan keras korupsi nasional yang telah menyeret banyak pejabat dan anggota elite bisnis Vietnam.
Tonton juga video: Jerat Mati Ratu Properti Buntut Megakorupsi Rp 200 Triliun
(ita/ita)