Militer Israel kembali menyerang sejumlah target Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan dalam waktu 24 jam terakhir. Serangan ini dilancarkan saat gencatan senjata yang rapuh telah diberlakukan selama beberapa hari di wilayah Lebanon.
Dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Senin (2/12/2024), militer Israel menyebut pasukannya bertindak untuk "menghilangkan ancaman-ancaman" yang melanggar "ketentuan perjanjian gencatan senjata".
Di antara insiden-insiden yang terjadi, militer Israel mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi "beberapa teroris bersenjata yang di dekat sebuah gereja di Lebanon bagian selatan yang secara aktif oleh" Hizbullah pada Sabtu (30/11) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentara-tentara kami menembaki para teroris dan melenyapkan mereka," sebut militer Israel dalam pernyataannya.
Ditambahkan militer Israel, dalam pernyataannya, bahwa dalam pemeriksaan selanjutnya di area tersebut, pasukannya "menemukan terowongan yang berisi persenjataan".
Kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan secara terpisah bahwa "pelanggaran terus-menerus terhadap gencatan senjata" terus terjadi di wilayah Lebanon bagian selatan oleh pasukan militer Israel pada Minggu (1/12) waktu setempat.
Dilaporkan NNA bahwa rentetan insiden, termasuk "pesawat-pesawat tempur musuh yang melancarkan serangan" terhadap desa perbatasan Yarun pada Minggu (1/12) pagi waktu setempat.
Disebutkan juga oleh NNA bahwa pasukan Israel juga menyerang beberapa lokasi, seperti kota Khiam dan area pinggiran Aitarun, serta melaporkan "tembakan senjata otomatis musuh di beberapa lokasi lainnya.
Lihat juga Video 'Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Israel dan Lebanon menyepakati gencatan senjata, yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS) dan Prancis, yang diberlakukan sejak Rabu (27/11) dini hari pekan lalu. Gencatan senjata itu mengakhiri pertempuran sengit antara kedua pihak yang berlangsung setahun terakhir dan semakin meningkat dalam dua bulan terakhir.
Kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan di Lebanon telah mengakhiri tingkat pertempuran selama lima hari terakhir, namun baik Israel maupun Hizbullah sama-sama menuduh pihak lain telah melakukan pelanggaran.
Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu, ketika mengunjungi para anggota militer baru pada Minggu (1/12), menegaskan Israel "secara ketat menegakkan perjanjian gencatan senjata" di Lebanon.
Namun dia juga memperingatkan bahwa: "Pelanggaran apa pun akan segera ditanggapi dengan respons yang kuat".
Lihat juga Video 'Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata':