Kunjungi Hawaii, Presiden Taiwan Bicara 'Tak Ada Pemenang dalam Perang'

Kunjungi Hawaii, Presiden Taiwan Bicara 'Tak Ada Pemenang dalam Perang'

Yulida Medistiara - detikNews
Minggu, 01 Des 2024 16:29 WIB
Taiwan President Lai Ching-te (2nd R) visits the USS Arizona Memorial at Pearl Harbor in Honolulu, Hawaii on November 30, 2024. Taiwan President Lai Ching-te arrived November 30 in the United States for the start of a week-long tour in the Pacific that he said would usher in a new era of democracy, but has sparked fury in Beijing. (Photo by Akio Wang / AFP)
Presiden Taiwan Lai Ching-te (2nd R) saat mengunjungi the USS Arizona Memorial at Pearl Harbor in Honolulu, Hawaii (Foto: AFP/AKIO WANG)
Jakarta -

Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan perang tidak mengenal pemenang dan perdamaian tak ternilai harganya. Hal itu disampaikan Lai Ching-te di Hawaii setelah mengunjungi tugu peringatan serangan di Pearl Harbor dalam perjalanan ke Amerika Serikat yang membuat Beijing marah.

Dilansir Reuters, Minggu (1/12/2024), Lai melakukan perjalanan dua hari yang sensitif ke Hawaii, AS, yang secara resmi hanya persinggahan dalam perjalanan ke tiga negara kepulauan Pasifik yang memelihara hubungan formal dengan Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya.

Lai berbicara kepada anggota komunitas Taiwan di luar negeri dan politisi Hawaii, termasuk anggota Kongres Ed Case dan Jill Tokuda, Lai merujuk pada kunjungannya ke Tugu Peringatan USS Arizona pada hari sebelumnya dan meletakkan karangan bunga untuk mengenang mereka yang tewas dalam serangan Jepang tahun 1941.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kunjungan kita ke tugu peringatan hari ini khususnya mengingatkan kita akan pentingnya memastikan perdamaian. Perdamaian tak ternilai harganya dan perang tidak mengenal pemenang. Kita harus berjuang - berjuang bersama - untuk mencegah perang," kata Lai dalam bahasa Inggris, dalam pidato yang disiarkan langsung di televisi di Taiwan.

Dalam pidatonya, Lai beralih ke bahasa Taiwan, yang juga dikenal sebagai Hokkien, dan mengatakan bahwa dengan bersatu, semua kesulitan dapat diatasi.

ADVERTISEMENT

"Demokrasi Taiwan dapat menjadi model bagi masyarakat internasional," katanya.

Sementara itu sumber keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa Tiongkok dapat meluncurkan babak baru latihan perang di sekitar Taiwan sebagai tanggapan atas kunjungan Lai, perjalanan luar negeri pertamanya sejak memangku jabatan pada bulan Mei, setelah memenangkan pemilihan pada bulan Januari.

Tiongkok telah menggelar dua babak latihan perang besar di sekitar Taiwan sepanjang tahun ini.

Lai dan pemerintahannya menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan mereka berhak mengunjungi negara lain.

Setelah Hawaii, Lai akan pergi ke Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Palau, dengan persinggahan lain di wilayah AS, Guam. Hawaii dan Guam merupakan lokasi pangkalan militer AS yang besar.

(yld/knv)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads