5 Berita Terpopuler Internasional Hari Ini

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 28 Nov 2024 18:02 WIB
Ilustrasi -- Bendera kelompok Hizbullah (dok. AFP/JOSEPH EID)
Jakarta -

Kelompok Hizbullah menyatakan kemenangan atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Otoritas Rusia mengecam usulan yang muncul di kalangan negara-negara Barat, agar Amerika Serikat (AS) memasok senjata nuklir kepada Ukraina, sebagai hal yang "gila".

Klaim kemenangan itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi. Ditegaskan Hizbullah bahwa para petempurnya "akan tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan-serangan musuh Israel".

Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa menjadi kepentingan semua pemerintahan yang bertanggung jawab untuk memastikan skenario semacam itu, pasokan senjata nuklir untuk Ukraina, tidak terjadi. Dia menyebut skenario seperti itu sama saja dengan "bunuh diri".

Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Kamis (28/11/2024):

- Hizbullah Nyatakan Kemenangan Atas Israel

Kelompok Hizbullah mengklaim pihaknya telah mendapatkan "kemenangan" atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Hizbullah juga menegaskan bahwa para petempurnya kini dalam kondisi siap untuk menghadapi ambisi Israel.

"Kemenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah sekutu dari tujuan yang benar," sebut Hizbullah dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024).

Itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

- Israel Melawan ICC, Minta Tangguhkan Perintah Tangkap Netanyahu

Otoritas Israel mengajukan banding terhadap surat perintah penangkapan yang dikeluarkan oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) terhadap Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Yoav Gallant terkait tuduhan kejahatan perang.

Tel Aviv juga meminta agar perintah penangkapan untuk Netanyahu dan Gallant itu ditangguhkan selama proses banding berlangsung.

Pengajuan banding terhadap perintah penangkapan ICC itu, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024), diumumkan oleh kantor PM Israel dalam pernyataannya pada Rabu (27/11) waktu setempat.




(nvc/nvc)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork