Gempar Ancaman Bunuh Presiden Filipina, Pengawal Wapres Diganti

Gempar Ancaman Bunuh Presiden Filipina, Pengawal Wapres Diganti

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Nov 2024 18:31 WIB
Philippine Vice President and Education Secretary Sara Duterte speaks during an economic briefing following President Ferdinand Marcos Jrs first State of the Nation Address, in Pasay City, Metro Manila, Philippines, July 26, 2022. REUTERS/Lisa Marie David/File Photo Purchase Licensing Rights
Wapres Filipina Sara Duterte (dok. REUTERS/Lisa Marie David/File Photo Purchase Licensing Rights)
Manila -

Pasukan keamanan Filipina mengumumkan telah mengganti para pengawal yang mendampingi Wakil Presiden (Wapres) Sara Duterte, yang kini sedang diselidiki otoritas kehakiman terkait dugaan ancaman pembunuhan terhadap Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Namun menurut kepolisian dan militer Filipina, seperti dilansir AFP, Rabu (27/11/2024), keputusan untuk mengganti pengawal keamanan yang mendampingi Sara itu terkait dengan penyelidikan terpisah. Diketahui bahwa pengawal keamanan untuk Wapres Filipina terdiri atas personel kepolisian dan militer negara tersebut.

Juru bicara Kepolisian Nasional Filipina, Kolonel Jean Fajardo, mengatakan bahwa pihaknya telah meminta jaksa untuk menjeratkan dakwaan penyerangan terhadap Sara dan para pengawal keamanannya atas dugaan mencampuri pemindahan penahanan Kepala Staf Wapres.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diungkapkan Fajardo kepada wartawan setempat bahwa seorang dokter kepolisian "didorong oleh kepala keamanan" yang mendampingi Sara.

"Kita tidak bisa membiarkan hal ini begitu saja," ucap Fajardo dalam konferensi pers.

ADVERTISEMENT

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner, dalam konferensi pers terpisah mengonfirmasi bahwa tentara-tentara yang sebelumnya mengawal Sara telah dipindahkan terkait penyelidikan kepolisian yang tidak disebutkan lebih lanjut.

Informasi terbaru ini disampaikan setelah Departemen Kehakiman Filipina menyebut Sara, yang merupakan putri mantan Presiden Rodrigo Duterte, sebagai "dalang utama" dalam rencana pembunuhan Marcos Jr. Departemen Kehakiman memanggil Sara untuk memberikan penjelasan dalam penyelidikan resmi.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Ancaman pembunuhan terhadap Marcos Jr itu dilontarkan Sara dalam konferensi pers pekan lalu. Dia pada saat itu mengakui telah menginstruksikan salah satu pengawalnya untuk membunuh Marcos Jr, istrinya Liza Araneta-Marcos dan ketua DPR Filipina Martin Romualdez, yang sepupu Marcos Jr, jika rencana pembunuhan menargetkan dirinya berhasil dilakukan.

"Jika saya tewas, jangan berhenti sampai kamu membunuh mereka," ucap Sara dalam konferensi pers pada saat itu.

Belakangan, Sara menyangkal pernyataannya itu merupakan ancaman pembunuhan.

Pernyataan Sara yang memuat ancaman itu disampaikan setelah para pejabat DPR mengancam memindahkan Kepala Stafnya, Zuleika Lopez, dari pusat tahanan DPR ke Lembaga Pemasyarakatan. Lopez ditahan sejak Rabu (21/11) atas tuduhan melakukan "campur tangan yang tidak semestinya" dalam proses pembahasan parlemen yang berfokus dugaan penyelewengan anggaran wapres.

Aliansi keluarga Marcos dan Duterte yang menang telak dalam pemilu tahun 2022 lalu, telah runtuh secara spektakuler menjelang pemilu sela tahun depan.

Sara tetap menjadi penerus konstitusional Marcos Jr jika dia tidak dapat menyelesaikan masa jabatannya selama enam tahun. Namun, saat ini dia sedang menghadapi penyelidikan oleh DPR yang dipimpin Romualdez atas dugaan penyalahgunaan anggaran pemerintah senilai ratusan dollar Amerika.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads