Hamas Siap untuk Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Siap untuk Gencatan Senjata di Gaza

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 27 Nov 2024 16:21 WIB
Masked militant from the Izzedine al-Qassam Brigades, the military wing of Hamas, waves the green flag of the Islamist group during a protest in support of Palestinian prisoners in Israeli jails, after Friday prayer in Nusseirat refugee camp, central Gaza Strip, Friday, Aug. 18, 2023. A thousand prisoners in Israeli jails started a mass hunger strike Friday in protest over harsh new Israeli prison measures. (AP Photo/Adel Hana)
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, di Gaza (dok. AP/Adel Hana)
Gaza City -

Kelompok Hamas menyatakan siap untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, setelah kesepakatan penghentian pertempuran berhasil terwujud antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Hamas melontarkan pujian untuk gencatan senjata di Lebanon.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (27/11/2024), Hamas yang menguasai Jalur Gaza ini mengungkapkan pihaknya telah menyatakan kesiapannya itu kepada para mediator kesepakatan gencatan senjata.

"Kami telah memberitahu para mediator di Mesir, Qatar dan Turki bahwa Hamas siap untuk perjanjian gencatan senjata dan kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan," ucap seorang pejabat senior Hamas, yang tidak disebut namanya, saat berbicara kepada AFP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat Hamas itu menuduh Israel selama ini menghalangi tercapainya perjanjian semacam itu di Jalur Gaza.

Para pejabat dari Amerika Serikat (AS) dan Israel telah menyampaikan harapan ketika gencatan senjata di Lebanon mulai terbentuk, dengan hilangnya dukungan militer Hizbullah akan membantu mendorong Hamas untuk menuntut perdamaian.

ADVERTISEMENT

Hamas telah sejak lama menyatakan keinginan untuk gencatan senjata di Jalur Gaza, namun menurut Tel Aviv, kelompok itu enggan memenuhi tuntutan Israel soal pembebasan sandera.

Sementara menurut mediator internasional, keengganan Israel untuk menarik pasukannya meninggalkan dari Jalur Gaza juga menjadi hambatan dalam perundingan. Para mediator menyebut kedua belah pihak bertanggung jawab atas kebuntuan yang terjadi.

Tonton video: Pernyataan Presiden Palestina: Minta Gencatan Senjata di Gaza-Gabung BRICS

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Gencatan senjata, yang dimediasi oleh AS dan Prancis, berhasil disepakati oleh Israel dan Hizbullah. Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa gencatan senjata mulai diberlakukan pada Rabu (27/11) waktu setempat, dengan pertempuran diharapkan berhenti sejak pukul 04.00 waktu setempat.

Menurut ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata tersebut, seperti diumumkan Biden, Israel sepakat untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.

Penarikan pasukan Israel itu dilakukan saat tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.

Disebutkan juga oleh Biden bahwa "warga sipil dari kedua belah pihak akan segera dapat kembali dengan selamat ke komunitas mereka". Dia merujuk pada warga sipil Israel dan Lebanon yang terpaksa mengungsi dari area dekat perbatasan akibat pertempuran sengit antara pasukan Tel Aviv dan petempur Hizbullah.

Tonton video: Pernyataan Presiden Palestina: Minta Gencatan Senjata di Gaza-Gabung BRICS

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads