Rusia Ingin Pererat Hubungan dengan Pemimpin Taliban

Rusia Ingin Pererat Hubungan dengan Pemimpin Taliban

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 26 Nov 2024 16:53 WIB
Russian Security Councils Secretary Sergei Shoigu attends a meeting of Russian President Vladimir Putin with commanders of troops of military districts, in Moscow, Russia May 15, 2024. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS /File Photo Purchase Licensing Rights
Sergei Shoigu (dok. Sputnik/Vyacheslav Prokofyev/Pool via REUTERS /File Photo Purchase Licensing Rights)
Kabul -

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia, Sergei Shoigu, mengatakan negaranya ingin mempererat hubungan dengan para pemimpin Taliban yang kini menguasai Afghanistan. Shoigu menuturkan Moskow akan membantu mewujudkan perdamaian yang bertahan lama di negara rawan konflik tersebut.

Shoigu yang mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (26/11/2024), juga mencetuskan Amerika Serikat (AS) untuk memainkan peran utama dalam membangun kembali Afghanistan, mengingat keterlibatan militernya selama dua dekade di negara tersebut.

Shoigu menyampaikan hal itu ketika memimpin delegasi Rusia berkunjung ke Kabul, dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat senior Taliban yang menjadi bagian pemerintahan Afghanistan. Terdapat Wakil Perdana Menteri, Menhan dan Menteri Dalam Negeri Afghanistan dalam pertemuan dengan Shoigu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu, menurut laporan kantor berita Rusia, para pemimpin Taliban meminta Shoigu untuk membantu mereka dalam meringankan tekanan yang dipicu oleh sanksi-sanksi AS terhadap pemerintah Kabul.

"Izinkan saya mengonfirmasi kesiapan kami untuk membangun dialog publik yang konstruktif antara negara-negara kita dan salah satu tujuannya adalah memberikan dorongan bagi proses penyelesaian di antara warga Afghanistan," ucap Shoigu kepada para pejabat Taliban dalam pertemuan itu.

ADVERTISEMENT

Invasi Rusia ke Ukraina sejak tahun 2022 lalu telah mendorong Presiden Vladimir Putin untuk beralih ke Asia dan negara-negara non-Barat lainnya, di tengah apa yang menurut Kremlin, merupakan blokade ekonomi oleh AS dan sekutunya di Eropa.

Pada Senin (25/11), Moskow mengatakan pihaknya akan mempertimbangkan untuk mengerahkan rudal jarak pendek dan jarak menengah di kawasan Asia, jika AS mengerahkan rudal serupa ke kawasan yang sama.

Lihat juga Video: Taliban Bebaskan Ekstremis Anti-Imigran Austria

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Shoigu Cetuskan AS Bantu Bangun Kembali Afghanistan

Shoigu, dalam pernyataannya di hadapan para pejabat Taliban, mengatakan AS seharusnya memenuhi kewajibannya dalam membantu membangun kembali Afghanistan. Tahun 2021 lalu, AS dengan tergesa-gesa menarik pasukannya keluar dari Afghanistan setelah 20 tahun beroperasi di sana.

"Sekali lagi, kita mendapati tema Amerika Serikat, yang merampas semua orang di sekitar mereka," sebutnya.

"Di sini kita berbicara soal pengembalian aset, dana milik warga Afghanistan, yang tampaknya tidak akan dikembalikan, seperti di banyak negara lainnya, seperti Libya dan Suriah. Dalam pandangan saya, Amerika Serikat harus menjadi entitas utama yang berinvestasi dalam pembangunan kembali Afghanistan," cetus Shoigu.

Dalam pertemuan dengan Shoigu, Wakil PM Afghanistan Urusan ekonomi, Abdul Ghani Baradar, mengatakan pemerintahan Taliban membutuhkan bantuan Rusia untuk meringankan beban berat sanksi Barat.

"Kami telah berusaha memastikan kondisi untuk pertumbuhan ekspor barang-barang Afghanistan dan pertumbuhan investasi asing," ujarnya.

Ghani Baradar menyebut AS dan negara-negara Barat telah memberikan tekanan terhadap Taliban, setelah mereka mengambil alih kekuasaan atas Afghanistan tahun 2021 lalu. Dia merujuk pada pembekuan aset dan larangan perjalanan terhadap para pemimpin Taliban.

"Oleh karena itu, kami menunggu Federasi Rusia untuk membantu kami menetralisir tekanan ini," cetus Ghani Baradar.

Lihat juga Video: Taliban Bebaskan Ekstremis Anti-Imigran Austria

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads