Dalam konferensi pers yang penuh umpatan pada hari Sabtu lalu, Duterte telah menyebut pasangan Marcos dan Romualdez sebagai target, dengan mengatakan bahwa dia telah memberi tahu seorang anggota tim keamanan: "Jika saya mati, jangan berhenti sampai Anda membunuh mereka."
Beberapa jam kemudian, istana presiden mengatakan bahwa mereka memperlakukan komentar tersebut sebagai "ancaman aktif".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte, putri mantan presiden Rodrigo Duterte, adalah wakil presiden Marcos dalam pemilihan presiden yang dimenangkan mereka secara telak.
Ia tetap menjadi penerus konstitusionalnya, jika Marcos tidak dapat menyelesaikan masa jabatan enam tahunnya.
Namun, saat ini ia menghadapi penyelidikan di DPR, yang dipimpin oleh Romualdez, atas dugaan penyalahgunaan dana pemerintah senilai jutaan dolar.
Romualdez dan Sara Duterte secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2028.
Lihat video: Wapres Filipina Diduga Otak Atas Rencana Pembunuhan Presiden Marcos Jr
(ita/ita)