Elon Musk Kritik Keras Jet Siluman F-35: Usang-Bikin Pilot Terbunuh!

Elon Musk Kritik Keras Jet Siluman F-35: Usang-Bikin Pilot Terbunuh!

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 26 Nov 2024 12:02 WIB
Tesla CEO and X owner Elon Musk speaks as Republican presidential nominee and former U.S. president Donald Trump looks on during a rally at the site of the July assassination attempt against Trump, in Butler, Pennsylvania, U.S., October 5, 2024. REUTERS/Carlos Barria     TPX IMAGES OF THE DAY
Elon Musk (dok. REUTERS/Carlos Barria)
Washington DC -

Pengusaha ternama Amerika Serikat (AS), Elon Musk, yang telah ditunjuk Presiden terpilih Donald Trump untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), melontarkan kritikan keras terhadap program jet tempur siluman F-35 yang canggih.

DOGE dibentuk untuk memberikan nasihat kepada Gedung Putih, yang akan dikuasai Trump pada Januari tahun depan, mengenai optimalisasi pengeluaran pemerintah federal. Tidak diketahui secara jelas apakah program jet siluman F-35 yang memakan biaya triliunan dollar AS ini akan menjadi target DOGE.

Kritikan terhadap jet siluman F-35 ini, seperti dilansir Newsweek dan New York Post, Selasa (26/11/2024), disampaikan Musk via postingan media sosial X pada akhir pekan. Dia menyebut jet siluman F-35 sudah ketinggalan zaman dan tidak efisien jika dibandingkan dengan kendaraan udara tak berawak atau UAV.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam postingannya, Musk menyertakan video yang menampilkan drone-drone buatan China yang mengudara dengan sinkronisasi yang menakjubkan.

"Sementara itu, sejumlah orang idiot masih membuat jet tempur berawak seperti F-35," tulis Musk dalam postingannya.

ADVERTISEMENT

Musk kembali melontarkan kritikan pada Senin (25/11), dengan menyebut desain jet siluman F-35 pada dasarnya cacat sejak awal karena upaya untuk memenuhi terlalu banyak persyaratan yang saling bertentangan.

"Desain F-35 rusak pada level persyaratan karena disertakan terlalu banyak hal untuk terlalu banyak pihak. Hal ini menjadikannya sebagai jet tempur yang mahal dan rumit, yang bisa melakukan banyak hal, namun tidak ahli dalam satu pun. Kesuksesan tidak pernah terletak pada serangkaian kemungkinan hasil," sebut Musk.

"Jet tempur berawak sudah usang pada era drone. Hanya akan membuat pilotnya terbunuh," ucapnya.

Simak juga Video 'Donald Trump Ketemu Elon Musk Jelang Peluncuran Roket SpaceX':

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Kritikan Musk ini sejalan dengan dorongannya dan co-leader DOGE Vivek Ramaswamy untuk melakukan reformasi belanja federal AS secara menyeluruh. Tujuan ambisius mereka adalah memotong anggaran federal setidaknya US$ 2 triliun telah menempatkan Pentagon di bawah pengawasan khusus.

Jet tempur F-35 Lightning II Joint Strike Fighter, yang dikembangkan oleh Lockheed Martin, merupakan program senjata paling mahal dan paling ambisius dari Pentagon atau Departemen Pertahanan AS.

Meskipun menuai pujian sebagai program yang paling penting bagi keamanan nasional AS, program jet siluman F-35 menuai banyak kritikan karena melonjaknya biaya dan banyaknya penundaan. Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS memperkirakan biaya seumur hidup program ini mencapai lebih dari US$ 2 triliun, yang menjadikannya sebagai proyek militer paling mahal dalam sejarah.

Drone atau UAV memang memainkan peran penting dalam perang modern, khususnya di Ukraina, di mana drone berperan penting dalam melawan pasukan Rusia.

Musk yang sejak lama mendukung penggantian jet tempur berawak dengan drone, berpendapat bahwa UAV -- baik yang dikendalikan dari jarak jauh atau otonom -- menawarkan presisi yang lebih baik dan menghilangkan risiko yang dihadapi oleh pilot manusia. Dia sering membahas peran tersebut.

Terlepas dari kritikan Musk, jet siluman F-35 dibela oleh para pendukungnya. Para pakar militer menyoroti kinerja jet siluman itu dalam pertempuran dunia nyata, menyinggung penggunaannya oleh jet tempur varian F-35I Adir Israel saat menyerang aset militer Iran dan menetralisir pertahanan udara canggih buatan Rusia.

Para pendukung jet siluman F-35 juga menekankan bahwa China, negara yang dipuji Musk karena kemampuan dronenya, telah menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencoba meniru teknologi mutakhir F-35.

Juru bicara Pentagon untuk program F-35 membela nilai jet tempur siluman tersebut. "Kita memiliki pesawat berkemampuan tempur yang beroperasi saat ini, dan mereka memiliki kinerja sangat baik melawan ancaman yang dirancang untuk mereka. Para pilot terus menekankan bahwa ini ada jet tempur yang ingin mereka terbangkan saat perang jika diperlukan," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads