Diancam Dibunuh Wapresnya, Presiden Filipina Tak Tinggal Diam

Diancam Dibunuh Wapresnya, Presiden Filipina Tak Tinggal Diam

Haris Fadhil - detikNews
Senin, 25 Nov 2024 21:05 WIB
Ferdinand Marcos Jr resmi dilantik sebagai presiden Filipina, Kamis (30/6/2022). Senyum ceria pun mengembang dari bibir putra diktator Filipina Ferdinand Marcos tersebut.
Sara Duterte dan Ferdinand Marcos Jr (Foto: AP/Aaron Favila)

Pemerintah Filipina pun meningkatkan pengamanan untuk Marcos Jr dan keluarga setelah Sara Duterte melontarkan ancaman pembunuhan itu. Dilansir Anadolu Agency, Komando Keamanan Presiden (PSC) mengatakan mereka 'berkoordinasi erat' dengan lembaga penegak hukum 'untuk mendeteksi, mencegah, dan mempertahankan diri dari setiap dan semua ancaman terhadap presiden dan keluarga pertama'.

"Setiap ancaman terhadap nyawa presiden dan keluarga pertama, terlepas dari asal-usulnya, dan terutama yang dilakukan dengan terang-terangan di depan umum, ditangani dengan sangat serius. Kami menganggap ini sebagai masalah keamanan nasional dan akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan presiden," demikian isi pernyataan itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarga Duterte dan Marcos Jr sempat menjalin koalisi erat saat Pemilu Filipina. Marcos Jr, yang merupakan putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos, maju sebagai calon Presiden dan Sara Duterte maju sebagai calon Wakil Presiden.

Presiden dan Wapres Filipina dipilih secara terpisah. Keduanya menang telak dalam pemilu.

ADVERTISEMENT

Namun, keretakan dan perseteruan panas mulai terjadi seiring pemerintahan Marcos Jr berjalan. Perseteruan keluarga Duterte dan Marcos Jr ini diduga dipicu gara-gara kebijakan Marcos Jr yang menyimpang dari kebijakan antinarkoba ekstrem dan kebijakan luar negeri era Duterte.

Putra Duterte, Sebastian Duterte, sempat mendesak Marcos Jr mundur dari Presiden. Rodrigo Duterte juga sempat menuding Marcos Jr hendak mengubah konstitusi demi memperpanjang masa jabatan presiden serta pencandu narkoba.

Tudingan itu telah direspons oleh Marcos Jr yang menyebut Rodrigo Duterte terpengaruh obat keras. Ketua Parlemen Filipina juga menepis tudingan Duterte soal amendemen konstitusi untuk memperpanjang masa jabatan Presiden Filipina yang saat ini dibatasi hanya satu periode selama 6 tahun.

Keretakan koalisi Marcos Jr dan keluarga Duterte juga ditunjukkan dengan pengunduran diri Sara dari jabatan Menteri Pendidikan pada Juli 2024. Namun, Sara tetap menjabat Wapres. Sara juga mengaku dirinya pernah membayangkan memenggal kepala Marcos Jr.

Lihat Video: Kala Wapres Sara Duterte Ancam Bunuh Presiden Filipina

[Gambas:Video 20detik]




(haf/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads