Hizbullah Soal Gencatan Senjata Israel: Harus Jaga Kedaulatan Lebanon

Hizbullah Soal Gencatan Senjata Israel: Harus Jaga Kedaulatan Lebanon

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 20 Nov 2024 18:05 WIB
Hizbullah
Ilustrasi -- Para anggota kelompok Hizbullah di Lebanon (dok. Reuters)
Beirut -

Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon menegaskan, bahwa setiap kesepakatan gencatan senjata dengan Israel harus bisa dengan segera mengakhiri pertempuran yang kini berlangsung. Hizbullah juga menuntut agar kesepakatan gencatan senjata itu tetap menjaga kedaulatan Lebanon.

Penegasan itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (20/11/2024), disampaikan oleh seorang pejabat senior Hizbullah, Mamoud Qmati, setelah kelompok yang didukung Iran itu sebelumnya menyatakan terbuka untuk proposal gencatan senjata yang disusun dan dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).

Dua poin penegasan Hizbullah itu -- setiap kesepakatan harus mengakhiri pertempuran dengan cepat dan harus menjaga kedaulatan Lebanon -- tampaknya merespons pada sikap Tel Aviv yang menegaskan akan terus menyerang Hizbullah, bahkan jika kesepakatan gencatan senjata sudah tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbicara kepada televisi afiliasi Hizbullah, Al-Manar, Qmati menuturkan dirinya tidak terlalu optimis tapi juga tidak terlalu pesimis mengenai prospek gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel.

Proposal gencatan senjata yang disusun AS itu, menurut laporan Asharq Al-Awsat, bisa membuat pasukan darat Israel meninggalkan wilayah Lebanon dan membuat pasukan Hizbullah mundur dari dekat perbatasan Israel.

ADVERTISEMENT

Lebih banyak tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akan dikirimkan ke zona penyangga (buffer zone) di wilayah Lebanon bagian selatan sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Namun media terkemuka AS, CNN, yang mengutip salah satu sumber Israel, melaporkan kemungkinan tercapainya kesepakatan dalam waktu dekat diragukan oleh Tel Aviv. Sumber Israel itu menyebut penolakan Hizbullah untuk menerima tuntutan Israel atas hak menyerang kelompok itu jika terjadi pelanggaran gencatan senjata, membahayakan proses perundingan untuk mencapai kesepakatan.

Tanpa tuntutan itu, menurut sumber Israel tersebut, tidak ada kepastian apakah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu bisa mendapatkan persetujuan kabinet untuk menyetujui kesepakatan itu nantinya.

Simak Video Netanyahu: Kami Sedang Bicarakan Negosiasi Gencatan Senjata di Lebanon

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Terlepas dari hal tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot menyebut upaya yang dipimpin AS untuk mewujudkan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah telah menciptakan peluang untuk gencatan senjata yang langgeng. Barrot meminta kedua pihak menerima kesepakatan yang ditawarkan.

"Ada peluang terbuka bagi gencatan senjata yang langgeng di Lebanon yang akan memungkinkan kembalinya orang-orang yang mengungsi, menjamin kedaulatan Lebanon dan keamanan Israel," ujar Barrot saat berbicara kepada radio Europe 1.

"Saya menyerukan kepada semua pihak, yang melakukan kontak dekat dengan kami, untuk memanfaatkan peluang ini," cetusnya.

Para perunding, pada Selasa (19/11), mengindikasikan bahwa kesenjangan antara kedua pihak telah menyempit, dan menyebut masih ada beberapa poin teknis masih harus diselesaikan.

Simak Video Netanyahu: Kami Sedang Bicarakan Negosiasi Gencatan Senjata di Lebanon

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads