Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso, bebas. Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (Bongbong Marcos) menyampaikan langsung kabar tersebut.
"Mary Jane Veloso pulang," bunyi postingan Bongbong Marcos yang dilihat dalam akun Instagramnya @bongbongmarcos, Rabu (20/11/2024).
Bongbong mengatakan pemerintah Filipina berhasil menunda eksekusi Mary Jane. Dia mengatakan upaya pembebasan Mary Jane telah berlangsung lama.
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Rabu (20/11/2024):
- Netanyahu Tawarkan Imbalan Rp 79 M untuk Pembebasan Sandera di Gaza
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu kembali mengunjungi Jalur Gaza pada Selasa (19/11) waktu setempat, dan menegaskan Hamas tidak akan berkuasa kembali atas daerah kantong Palestina itu setelah perang berakhir. Netanyahu juga menawarkan imbalan untuk pemulangan sandera yang tersisa.
Netanyahu, dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (20/11/2024), mengklaim Israel telah berhasil menghancurkan kemampuan militer kelompok Hamas. Militer Tel Aviv dan Hamas terlibat pertempuran selama lebih dari setahun terakhir di Jalur Gaza.
Dalam pernyataannya, Netanyahu juga menyatakan Tel Aviv belum menyerah dalam upaya menemukan dan memulangkan 101 sandera yang tersisa, yang diyakini masih berada di wilayah Jalur Gaza. Dia bahkan menawarkan imbalan sebesar US$ 5 juta (Rp 79,2 miliar) untuk pemulangan setiap sandera.
- Mary Jane Bebas, Presiden Filipina Ungkap Negosiasi Bertahun-tahun dengan RI
Terpidana mati kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso, akhirnya akan dipulangkan ke Filipina. Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr (Bongbong Marcos) menyatakan pemulangan ini terwujud setelah bertahun-tahun negosiasi dengan pemerintah Indonesia.
Marcos mengatakan bahwa Mary Jane yang dijatuhi hukuman mati di Indonesia atas kasus narkoba, akan diserahkan ke Filipina, setelah bertahun-tahun negosiasi. Marcos menyebutnya sebagai "perjalanan yang panjang dan sulit."
Mary Jane yang ditangkap pada tahun 2010 karena menyelundupkan heroin ke Indonesia, memperoleh penangguhan hukuman mati di menit-menit terakhir dari regu tembak pada tahun 2015, setelah seorang wanita yang diduga merekrutnya, ditangkap di Filipina.
- Qatar Bicara Soal Kantor Politik Hamas di Doha Belum Tutup Permanen
Otoritas Qatar mengungkapkan bahwa para pemimpin Hamas saat ini sedang tidak berada di Doha, ibu kota Qatar. Namun, ditegaskan bahwa kantor biro politik Hamas yang ada di Doha belum ditutup secara permanen.
(ita/ita)