Menyusul perubahan doktrin nuklir Rusia itu, seorang pejabat senior Ukraina mengatakan kepada AFP bahwa pasukan Kyiv telah melancarkan serangan terhadap wilayah Bryansk di Rusia pada Selasa (19/11) dengan menggunakan rudal ATACMS -- merujuk pada Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat yang dipasok AS.
Langkah terbaru Rusia mengubah doktrin nuklir itu menuai kecaman AS, Inggris dan Uni Eropa yang menyebutnya sebagai "retorika yang tidak bertanggung jawab".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron, saat berbicara kepada wartawan di sela-sela KTT G20 di Brasil, mengungkapkan dirinya telah meminta Presiden China Xi Jinping untuk "menggunakan semua pengaruhnya" dengan Putin dalam upaya mewujudkan deeskalasi.
Macron mengatakan China, yang merupakan sekutu Rusia, memiliki "kapasitas untuk bernegosiasi dengan Presiden Putin sehingga dia menghentikan serangan-serangannya" terhadap Ukraina.
China selama ini menampilkan diri sebagai pihak netral dalam konflik Rusia-Ukraina, dan menegaskan pihaknya tidak mengirimkan bantuan mematikan pada kedua negara itu, tidak seperti AS dan negara-negara Barat lainnya.
Namun Beijing tetap menjadi sekutu dekat Moskow dalam bidang politik dan ekonomi. Negara-negara anggota NATO menyebut China sebagai "pendukung yang menentukan" dalam perang yang berkecamuk di Ukraina sejak tahun 2022 lalu, yang tidak pernah dikecam oleh Beijing.
Saksikan juga video: Putin Umumkan Rusia akan Gelar Latihan Penggunaan Senjata Nuklir
(nvc/ita)