Pilu Kebakaran di RS India Tewaskan 10 Bayi Baru Lahir, 16 Kritis

Pilu Kebakaran di RS India Tewaskan 10 Bayi Baru Lahir, 16 Kritis

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 16 Nov 2024 11:25 WIB
Ilustrasi api neraka, kebakaran.
Ilustrasi kebakaran (Foto: Rawpixel/Freepik)
Jakarta -

Kebakaran di unit neonatal sebuah rumah sakit (RS) di India menewaskan 10 bayi baru lahir. Sementara 16 bayi lainnya saat ini dalam kondisi kritis, setelah kebakaran yang disebabkan oleh mesin oksigen yang rusak.

Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (16/11/2024), kebakaran gedung merupakan hal yang umum di India karena konstruksi yang buruk dan mengabaikan peraturan keselamatan secara rutin.

Kebakaran terjadi pada Jumat (15/11) sekitar pukul 10:30 malam waktu setempat (1700 GMT) di Maharani Lakshmibai Medical College di Jhansi, sekitar 450 kilometer (280 mil) di selatan ibu kota New Delhi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rekaman dari tempat kejadian menunjukkan tempat tidur dan dinding hangus di dalam bangsal, sementara kerumunan keluarga yang berduka menunggu di luar.

Bayi-bayi yang diselamatkan dari kebakaran, semuanya baru berusia beberapa hari. Mereka dibaringkan berdampingan di tempat tidur di area lainnya di rumah sakit saat staf rumah sakit memasang infus di lengan mereka.

ADVERTISEMENT

"Sepuluh bayi telah meninggal dunia," kata wakil kepala menteri Uttar Pradesh Brajesh Pathak kepada wartawan.

"Tujuh jenazah telah diidentifikasi. Tiga jenazah belum diidentifikasi," imbuhnya.

Sebanyak 16 bayi lainnya berada dalam kondisi kritis setelah kebakaran, kantor berita Times Now melaporkan.

Pathak mengatakan audit keselamatan rumah sakit telah dilakukan pada bulan Februari lalu, diikuti dengan latihan kebakaran tiga bulan kemudian.

"Penyebab kebakaran akan diselidiki," tambahnya. "Jika ditemukan kelalaian, tindakan tegas akan diambil terhadap mereka yang bertanggung jawab dan tidak seorang pun akan luput," tegasnya.

Pejabat distrik Avinash Kumar mengatakan kebakaran tersebut disebabkan oleh korsleting listrik di unit tersebut.

"Kami memberikan perawatan medis kepada mereka yang terluka parah," katanya seperti dikutip oleh surat kabar Hindustan Times.

Laporan media lokal mengutip pejabat-pejabat lain yang mengatakan kebakaran bermula dari sebuah mesin yang digunakan untuk memperkaya kadar oksigen di atmosfer.

Konsentrasi gas yang mudah terbakar yang tinggi di unit tersebut membantu api menyebar dengan cepat dan tiba-tiba, kata para pejabat itu.

Siaran NDTV melaporkan bahwa total 54 bayi berada di unit perawatan intensif neonatal saat kebakaran itu terjadi.

Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut kematian itu "memilukan" dalam sebuah unggahan di platform media sosial X.

"Belasungkawa terdalam saya kepada mereka yang telah kehilangan anak-anak mereka yang tidak bersalah dalam hal ini. Saya berdoa kepada Tuhan agar memberi mereka kekuatan untuk menanggung kehilangan yang sangat besar ini," tulisnya.

Lihat juga video: Kebakaran di Tanjung Priok, Empat Orang Sekeluarga Tewas

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads