Sebelumnya, militer AS telah beberapa kali melancarkan serangan terhadap target-target terkait Iran di wilayah Irak dan Suriah.
Salah satunya pada Februari lalu, ketika pasukan AS melancarkan serangan udara terhadap lebih dari 85 target terkait Garda Revolusi Iran (IRGC) dan milisi-milisi yang didukungnya di wilayah Irak dan Suriah. Serangan ini membalas serangan mematikan terhadap pasukan AS di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Serangan-serangan ini akan melemahkan kemampuan kelompok-kelompok yang didukung Iran untuk merencanakan dan melancarkan serangan di masa depan terhadap pasukan AS dan koalisinya," tegas militer AS dalam pernyataan yang dirilis usai rentetan serangan terbaru.
AS memiliki 900 tentara di Suriah, dan 2.500 tentara lainnya di Irak. Tentara-tentara AS itu ditugaskan dalam misi memberikan saran militer dan membantu pasukan lokal dalam upaya mencegah kebangkitan ISIS, yang pada tahun 2014 lalu menguasai sebagian besar wilayah di kedua negara itu sebelum berhasil dikalahkan.
Militer AS juga mengirimkan kapal-kapal perang dan pesawat tempur ke kawasan tersebut sejak perang antara Israel dan Hamas berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, dalam upaya menangkal Iran dan milisi-milisi yang didukungnya.
Pada tahun ini, pasukan AS yang ada di kawasan itu telah membantu menembak jatuh proyektil-proyektil yang diluncurkan Iran ke wilayah Israel.
Lihat juga Video: Israel Serang Damaskus Suriah, 2 Orang Tewas
(whn/whn)