Korut Sahkan Perjanjian Pertahanan Penting dengan Rusia

Korut Sahkan Perjanjian Pertahanan Penting dengan Rusia

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 12 Nov 2024 16:25 WIB
Russian and North Korean flags fly at the Vostochny Π‘osmodrome, the venue of the meeting between Russias President Vladimir Putin and North Koreas leader Kim Jong Un, in the far eastern Amur region, Russia, September 13, 2023. Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights
Ilustrasi bendera Korut dan Rusia (Foto: Sputnik/Artem Geodakyan/Pool via REUTERS/File Photo Purchase Licensing Rights)
Jakarta -

Korea Utara (Korut) telah meratifikasi pakta pertahanan penting dengan Rusia, yang mengukuhkan kerja sama keamanan yang semakin erat antara kedua negara, di tengah perang Moskow di Ukraina.

Kesepakatan itu "diratifikasi sebagai dekrit" Kim Jong Un, kata kantor berita pemerintah Korut, Korean Central News Agency (KCNA), dilansir AFP, Selasa (12/11/2024).

Pengumuman itu disampaikan setelah para anggota parlemen Rusia memberikan suara bulat minggu lalu untuk meratifikasi kesepakatan itu, yang kemudian ditandatangani oleh Presiden Vladimir Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

.

"Perjanjian itu akan berlaku sejak hari ketika kedua belah pihak bertukar instrumen ratifikasi," kata KCNA.

ADVERTISEMENT

Korea Utara telah menjadi salah satu pendukung paling vokal dan penting dari serangan besar-besaran Rusia terhadap Ukraina.

Pyongyang telah lama dituduh oleh negara-negara Barat memasok Moskow dengan peluru artileri dan rudal untuk digunakan di Ukraina. Namun, dukungan itu telah meningkat dalam beberapa minggu terakhir, dengan laporan kedatangan ribuan tentara Korea Utara yang siap terlibat dalam pertempuran.

Putin dan Kim menandatangani perjanjian kemitraan strategis pada bulan Juni lalu, selama kunjungan kepala Kremlin itu ke Pyongyang. Perjanjian itu mewajibkan kedua negara untuk memberikan bantuan militer "tanpa penundaan" jika terjadi serangan terhadap pihak lain, dan untuk bekerja sama secara internasional guna menentang sanksi-sanksi Barat.

Putin memuji kesepakatan itu sebagai "dokumen terobosan."

Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui baru-baru ini mengunjungi Moskow dan mengatakan negaranya akan "berdiri teguh di samping rekan-rekan Rusia kami sampai hari kemenangan".

Ia menyebut serangan Moskow terhadap Ukraina sebagai "perjuangan suci" dan mengatakan Pyongyang percaya pada "kepemimpinan bijak" Putin.

Mengutip laporan intelijen, Korea Selatan, Ukraina, dan negara-negara Barat mengatakan Korea Utara telah mengerahkan sekitar 10.000 tentara ke Rusia untuk berperang melawan Ukraina.

Ketika ditanya secara terbuka tentang pengerahan pasukan tersebut bulan lalu, Putin tidak membantahnya, malah mengalihkan pertanyaan tersebut untuk mengkritik dukungan Barat terhadap Ukraina.

Saksikan juga video: Korea Selatan Beri Peringatan ke Korea Utara soal Rudal Balistik

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads