Para supporter klub sepak bola Israel, Maccabi Tel Aviv, dituduh terlebih dahulu menghasut kekerasan di Amsterdam, Belanda, sebelum mereka terlibat bentrokan dengan warga lokal yang memicu sejumlah korban luka pada Kamis (7/11) malam, usai pertandingan Liga Eropa antara Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam.
Salah satu anggota dewan kota Amsterdam, seperti dilansir Al Jazeera dan AFP, Sabtu (9/11/2024), menyebut "hooligan Maccabi" memicu kekerasan dan menyerang para pendukung Palestina di kota tersebut sebelum bentrokan terjadi.
Bentrokan itu terjadi di luar stadion Johan Cruyff Arena -- stadion utama dan stadion kandang Ajax Amsterdam -- pada Kamis (7/11) malam, dan di beberapa area lainnya di kota tersebut. Ajax Amsterdam memenangkan pertandingan itu dengan skor 5-0 usai memimpin 3-0 pada babak pertama.
Jazie Veldhuyzen, salah satu anggota Dewan Kota Amsterdam, menuturkan kepada Al Jazeera bahwa supporter Israel menghasut kekerasan setelah tiba di Amsterdam dan menyerang para pendukung Palestina yang ada di kota itu sebelum pertandingan digelar.
"Mereka mulai menyerang rumah-rumah warga di Amsterdam yang memasang bendera Palestina, jadi dari situlah kekerasan dimulai," sebut Veldhuyzen.
"Sebagai reaksinya, warga Amsterdam memobilisasi diri mereka dan melawan serangan yang dimulai pada Rabu (6/11) oleh para hooligan Maccabi," ucapnya.
Keterangan serupa disampaikan oleh salah satu warga setempat, Mo Kotesh, yang juga aktivis Palestina di Belanda. Dia menyebut supporter Israel menyerang orang-orang tidak bersalah di jalan, menyerang properti dan pengemudi taksi pada Rabu (6/11), juga mencopot bendera Palestina dari salah satu bangunan.
Kotesh menyebut para supporter Israel bahkan memaki orang-orang Arab dengan mengatakan: "Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak yang tersisa".
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
(nvc/idh)