.webp)
Calon presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris mendesak warga untuk keluar dan memilih pada hari pencoblosan Pilpres. Khususnya di negara bagian medan tempur di mana ia berduel dengan Donald Trump.
"Kita harus menyelesaikannya. Hari ini adalah hari pemungutan suara, dan orang-orang harus keluar dan beraktivitas," kata Harris di stasiun Atlanta WVEE-FM, dilansir AFP, Selasa (5/11/2024).
Sebelumnya, jajak pendapat nasional Ipsos menunjukkan Harris secara efektif sama kuat dengan Trump dalam meraih dukungan para pemilih AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir ABC News, Selasa (5/11), polling itu dirilis sehari menjelang Pilpres digelar yakni Senin (4/11) malam waktu AS. Jajak pendapat Ipsos itu digelar pada 1-3 November dengan margin of error mencapai kurang lebih 3,4 poin persentase untuk para calon pemilih dan kurang lebih 3 poin presentasi untuk warga dewasa AS.
Jika pemilu digelar pada Senin (4/11), menurut jajak pendapat Ipsos, maka separuh dari total pemilih AS mengatakan mereka akan memilih Harris. Sedangkan 48 persen pemilih lainnya mengakui akan memilih Trump.
Harris mendapatkan suara dukungan lebih baik dibanding Trump. Suara dukungan terkait kebijakan atau pendekatan yang lebih baik terhadap isu-isu seperti layanan kesehatan dan ekstremisme politik.
Namun Trump mengungguli Harris untuk isu-isu seperti ekonomi, imigrasi dan perang atau urusan luar negeri. Pemungutan suara untuk pemilu AS, termasuk pilpres, akan dimulai pada Selasa (5/11) pagi waktu setempat.
Sejauh ini, menurut Reuters, sekitar 82 juta pemilih di antaranya telah menggunakan hak suaranya dalam pemilihan awal.
(azh/jbr)
