Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

Giliran Iran Protes Keras Jerman karena Akan Tutup Konsulatnya

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 01 Nov 2024 10:16 WIB
FILE PHOTO: An Iranian flag flutters in front of the International Atomic Energy Agency (IAEA) headquarters in Vienna, Austria, January 15, 2016. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo
Ilustrasi bendera Iran (Foto: Dok. REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo)
Jakarta -

Pemerintah Iran memanggil kuasa usaha Kedutaan Besar Jerman di Teheran, ibu kota Iran untuk menyampaikan protes keras setelah Berlin mengatakan akan menutup tiga konsulat Iran di Jerman.

Dilansir kantor berita AFP, Jumat (1/11/2024), sebuah pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran mengecam tindakan Berlin tersebut sebagai "keputusan tidak rasional yang tidak dapat dibenarkan". Kementerian menyatakan bahwa kuasa usaha Kedubes Jerman dipanggil untuk menyampaikan "protes keras" Iran.

Sementara itu, Duta Besar Jerman untuk Iran, Markus Potzel telah dipanggil kembali ke Berlin untuk konsultasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya pada hari Kamis (31/10) waktu setempat, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan bahwa negara itu akan menutup tiga konsulat Iran di wilayahnya. Ini sebagai tanggapan atas eksekusi mati warga negara Jerman-Iran, Jamshid Sharmahd di Iran.

"Kami telah berulang kali dan dengan tegas menjelaskan kepada Teheran bahwa eksekusi mati warga negara Jerman akan memiliki konsekuensi serius," kata Baerbock, mengumumkan penutupan konsulat di Frankfurt, Munich, dan Hamburg dalam pidato yang disiarkan televisi.

ADVERTISEMENT

Sharmahd, 69 tahun, telah dijatuhi hukuman mati pada Februari 2023, vonis yang kemudian dikuatkan oleh putusan Mahkamah Agung Iran.

Pria itu telah dihukum mati karena dinyatakan terlibat dalam pengeboman masjid tahun 2008 di kota Shiraz, Iran selatan yang menewaskan 14 orang dan melukai 300 orang. Dia tinggal di Amerika Serikat dan dicokok aparat Iran di Dubai pada 2020.

Otoritas Iran juga menuduh Sharmahd "membocorkan informasi rahasia" mengenai lokasi rudal milik Garda Revolusi Iran selama sebuah program televisi pada tahun 2017.

Keluarganya telah lama menyatakan bahwa Sharmahd tidak bersalah.

"Keputusan pemerintah Jerman untuk menutup pusat-pusat ini dengan sengaja merampas manfaat fasilitas dan layanan konsuler bagi warga Iran," kata pernyataan Kementerian Luar Negeri Iran.

Kementerian tersebut memperingatkan bahwa "pendekatan Jerman yang tidak konstruktif dan konfrontatif merupakan kesalahan perhitungan besar, dan pemerintah Jerman akan bertanggung jawab atas konsekuensinya".

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads