Ramai Teriakan 'Anda Memalukan' Saat Netanyahu Pidato

Ramai Teriakan 'Anda Memalukan' Saat Netanyahu Pidato

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Okt 2024 12:52 WIB
Israel’s Prime Minister Netanyahu speaks during a ceremony marking the Hebrew calendar anniversary of the Hamas attack on October 7 last year. [Gil Cohen-Magen/AFP]
PM Israel Benjamin Netanyahu saat berpidato dalam peringatan mengenang korban serangan Hamas setahun lalu (Gil Cohen-Magen/AFP)
Yerusalem -

Para demonstran Israel menginterupsi pidato Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam acara peringatan mengenang korban serangan Hamas setahun lalu. Aksi para demonstran itu membuat Netanyahu menghentikan pidatonya di depan kerumunan orang yang menghadapi acara tersebut.

Dalam insiden yang terjadi pada Minggu (27/10) waktu setempat itu, seperti dilansir Al Jazeera, Senin (28/10/2024), Netanyahu hanya bisa berdiri tak bergerak di podium ketika beberapa penonton terus berteriak dan menyela pidatonya selama lebih dari satu menit.

Acara ini digelar di area pemakaman militer Gunung Herzl di Yerusalem. Tayangan langsung dari acara tersebut menunjukkan sejumlah orang yang hadir, yang disebut sebagai demonstran, meneriakkan ucapan-ucapan seperti "Anda memalukan" kepada Netanyahu dan memicu keributan di lokasi acara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keributan tersebut memaksa Netanyahu untuk menghentikan pidatonya sesaat usai dia baru mulai berbicara.

Salah satu demonstran yang hadir dalam acara itu bahkan berulang kali meneriakkan: "Ayah saya dibunuh."

ADVERTISEMENT

Menurut laporan media lokal The Times of Israel, acara peringatan itu awalnya tidak menyertakan pidato dari para anggota keluarga korban tewas dalam serangan Hamas setahun lalu, karena dikhawatirkan akan mengkritik pemerintah Israel.

Namun usai keributan yang dipicu sejumlah demonstran terjadi, para anggota keluarga korban akhirnya diperbolehkan menyampaikan pidato mereka dalam acara peringatan itu.

A man shouts as Israeli Prime Minister Netanyahu speaks during a memorial ceremony at the Mount Herzl military cemetery in Jerusalem on October 27, 2024. [Gil Cohen-Magen/Pool via Reuters]Seorang pria Israel meneriaki PM Benjamin Netanyahu yang berpidato dalam peringatan korban serangan Hamas yang digelar pada Minggu (27/10) waktu setempat Foto: Gil Cohen-Magen/Pool via Reuters

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Diperkirakan sekitar 1.200 orang tewas di Israel dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang memicu perang tanpa henti di Jalur Gaza. Lebih dari 250 orang diculik dan disandera oleh Hamas dan militan Gaza lainnya. Setahun usai perang berkecamuk, dilaporkan saat ini 100 sandera masih berada di Jalur Gaza.

Tekanan publik dan tekanan diplomatik semakin meningkat terhadap pemerintahan Netanyahu, yang didesak melakukan lebih banyak hal untuk mencapai kesepakatan demi menjamin pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

Keluarga para sandera yang masih ditahan, bersama sejumlah pemimpin negara Barat, telah meminta pemerintah Israel mencapai kesepakatan usai pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar di Jalur Gaza pada akhir September lalu.

Namun Netanyahu, menurut para pengkritiknya di Israel, dituduh telah menghalangi upaya mediasi gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

Simak Video 'Netanyahu Klaim Sukses Serang Balik Iran: Tepat dan Kuat':

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 3 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads