Otoritas Amerika Serikat (AS) mengakui telah diberitahu lebih awal oleh Israel soal serangannya terhadap Iran. Namun Washington juga menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam serangan yang dilancarkan sekutunya, Tel Aviv, terhadap Teheran tersebut.
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut pasukannya telah melancarkan "serangan presisi terhadap target-target militer di Iran" sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai "serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran".
Seorang pejabat pertahanan AS yang tidak disebut namanya, seperti dilansir Reuters dan AFP, Sabtu (26/10/2024), mengungkapkan bahwa Washington "sudah diberitahu sebelumnya dan tidak ada keterlibatan AS" dalam serangan Israel di Iran tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun tidak disebutkan lebih lanjut oleh pejabat pertahanan itu soal seberapa jauh AS telah diberitahu atau apa saja yang dibagikan oleh Israel kepada sekutunya.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Sean Savett mengatakan bahwa AS memahami Israel melancarkan "serangan terarah terhadap target-target militer di wilayah Iran, untuk merespons serangan rudal Teheran pada awal Oktober lalu.
"Kami memahami bahwa Israel melakukan serangan yang ditargetkan terhadap target-target militer di Iran sebagai latihan pertahanan diri dan sebagai respons atas serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober lalu," ucap Savett dalam pernyataannya.
Militer Israel dalam pernyataannya menyebut "Iran dan proksinya di kawasan telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober -- di tujuh front -- termasuk serangan langsung dari wilayah Iran".
Ditegaskan juga oleh militer Israel bahwa pihaknya memiliki hak dan kewajiban untuk merespons serangan-serangan dari Iran dan proksi-proksinya.
Simak Video: Suasana Jalanan di Iran Tetap Tenang Meski Digempur Israel
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.