Jerman Buka Pusat Komando NATO di Laut Baltik, Rusia Protes!

Jerman Buka Pusat Komando NATO di Laut Baltik, Rusia Protes!

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 23 Okt 2024 16:23 WIB
A German national flag set on the ambassador’s car in front of the Russian Foreign Ministry in Moscow. (File photo: Reuters)
Bendera Jerman terpasang pada mobil Duta Besar di depan kantor Kemenlu Rusia di Moskow (dok. Reuters)
Moskow -

Otoritas Rusia memanggil Duta Besar Jerman di Moskow untuk menyampaikan protes terkait pusat komando angkatan laut baru bagi aliansi Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Laut Baltik.

Protes dari Moskow itu disampaikan setelah otoritas Jerman, pada Senin (21/10), meresmikan pusat komando angkatan laut terbaru di kota pelabuhan Rostock, di wilayah timur negara tersebut yang dulunya komunis, untuk meningkatkan kesiapan pertahanan di area Laut Baltik ketika Rusia menginvasi Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Rabu (23/10/2024), mengatakan pihaknya telah menyampaikan "protes tegas" kepada Duta Besar Jerman atas pendirian pusat baru tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di Washington, Brussels, dan Berlin, mereka harus menyadari bahwa perluasan infrastruktur militer NATO di bekas Jerman Timur akan mempunyai konsekuensi paling negatif," sebut Kementerian Luar Negeri Rusia.

Moskow memperingatkan bahwa hal ini "tidak akan dibiarkan tanpa adanya respons yang sesuai dari pihak Rusia".

ADVERTISEMENT

Disebutkan juga oleh Kementerian Luar Negeri Rusia bahwa pusat komando baru itu merupakan "pelanggaran terang-terangan" terhadap perjanjian reunifikasi Jerman pada tahun 1990, yang menyatakan tidak ada angkatan bersenjata asing yang akan ditempatkan di area tersebut.

Otoritas Jerman, dalam tanggapannya, menolak klaim Rusia yang menyebut pusat baru itu menampung personel militer dari Jerman dan sekutu-sekutu NATO-nya, serta telah melanggar perjanjian yang memungkinkan reunifikasi Jerman tahun 1990 lalu.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menurut Angkatan Bersenjata Jerman, pusat komando itu akan dipimpin oleh seorang Laksamana dari Angkatan Laut Jerman dan diawaki oleh para staf dari 11 negara NATO lainnya.

Disebutkan juga bahwa tujuan pusat komando itu adalah untuk "mengkordinasikan aktivitas-aktivitas angkatan laut di kawasan tersebut" dan memberikan "gambaran situasi maritim di area Laut Baltik sepanjang waktu" kepada NATO.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan kepada AFP bahwa Duta Besarnya di Moskow telah "dengan jelas membantah jika Perjanjian 2+4 telah dilanggar".

Istilah "Perjanjian 2+4" atau "2+4 Treaty" merujuk pada perjanjian yang disepakati antara bekas Jerman Barat dan Jerman Timur, serta empat kekuatan yang menduduki Jerman pada akhir Perang Dunia II -- terdiri atas Uni Soviet, Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jerman menegaskan bahwa pengerahan Angkatan Bersenjata Jerman ke dalam struktur NATO "secara tegas diizinkan berdasarkan Perjanjian 2+4" termasuk di wilayah bekas Jerman Timur dan Berlin yang telah lama terpecah.

"Seperti di masa lalu, staf komando di Rostock akan terdiri dari tentara-tentara Jerman dan perwira pertukaran asing dan perwira penghubung. Dengan demikian, mereka akan memberikan kontribusi kepada Pasukan Kesiapan NATO," sebutnya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads