Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin menyatakan keprihatinannya setelah serangan militer Israel menewaskan tiga tentara Lebanon dan lebih banyak serangan mengenai pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di wilayah Lebanon bagian selatan.
Austin mengingatkan Israel, sekutu dekat AS, untuk menjamin keselamatan dan keamanan tentara Lebanon juga pasukan penjaga perdamaian PBB. Demikian seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (22/10/2024).
Serangan militer Israel, pada Senin (21/10), dilaporkan menewaskan tiga tentara Angkatan Bersenjata Lebanon di bagian selatan negara tersebut, yang menjadi salah satu lokasi pertempuran antara pasukan Tel Aviv dan kelompok Hizbullah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Militer Israel menyampaikan permintaan maaf atas serangan mematikan itu, dan mengklaim pasukannya mengira mereka menargetkan kendaraan milik Hizbullah di Lebanon. Serangan mematikan itu terjadi setelah serangan serupa pada 11 Oktober lalu yang menewaskan dua tentara Lebanon dan melukai tiga tentara lainnya.
Juga terjadi pada Senin (21/10), Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL menuduh militer Israel "dengan senjata menghancurkan menara observasi dan pagar pembatas posisi PBB" di wilayah Lebanon bagian selatan.
Departemen Pertahanan AS, atau Pentagon, kemudian menyampaikan pernyataan soal respons Menhan Austin atas kematian tentara Lebanon akibat serangan Israel, sekutu dekatnya, juga pesan khusus Washington untuk Tel Aviv.
"Menhan Austin sangat prihatin dengan laporan serangan-serangan terhadap Angkatan Bersenjata Lebanon, dan dia terus menekankan pentingnya mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjamin keselamatan dan keamanan Angkatan Bersenjata Lebanon dan pasukan UNIFIL," ucap Sekretaris Pers Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder dalam pernyataan kepada Al Arabiya.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.