Hamas Tetap Hidup Usai Yahya Sinwar Tewas

Hamas Tetap Hidup Usai Yahya Sinwar Tewas

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 19 Okt 2024 22:00 WIB
Kematian Yahya Sinwar pukulan telak bagi Hamas, namun bukan berarti perang berakhir
Foto: Yahya Sinwar (BBC World).
Jakarta -

Tewasnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar akibat serangan darat Israel tidak membuat Hamas lenyap. Hamas disebut akan tetap ada meskipun pimpinannya tewas dalam operasi militer Israel.

Kematian Yahya Sinwar adalah kemenangan terbesar Israel sejauh ini dalam perang melawan Hamas di Gaza. Kematiannya menjadi pukulan telak bagi Hamas, kelompok milisi Palestina yang membuat kekalahan terparah bagi Israel sepanjang sejarah.

Namun bagi Iran, tewasnya Yahya Sinwar tidak akan mematahkan semangat Hamas. Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa Hamas masih hidup dan akan tetap hidup.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kehilangannya tentu menyakitkan bagi front perlawanan terhadap Israel, tetapi itu tidak akan berakhir sama sekali dengan kesyahidan Sinwar", kata Khamenei, dilansir kantor berita AFP, Sabtu (19/10/2024).

Gerakan Islam Palestina "Hamas masih hidup dan akan tetap hidup", katanya dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENT

Khamenei pun mengenang sosok Sinwar. Dia mengatakan Sinwar adalah tokoh perlawanan.

"Sinwar adalah tokoh perlawanan dan perjuangan yang cemerlang", kata Khamenei.

Iran diketahui tidak mengakui Israel, musuh bebuyutannya, dan telah menjadikan dukungannya terhadap perjuangan Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya sejak Revolusi Islam 1979.

Hamas Tak Bisa Dilenyapkan

Sebelumnya, ada pejabat senior Hamas mengatakan bahwa kelompok militan Palestina itu tidak dapat dilenyapkan dengan membunuh para pemimpinnya. Namun, dia tidak mengonfirmasi kematian pemimpin kelompok tersebut, Yahya Sinwar.

"Hamas adalah gerakan pembebasan yang dipimpin oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan martabat, dan ini tidak dapat dilenyapkan," kata Basem Naim, anggota senior biro politik Hamas, kepada AFP, Jumat (18/10).

Naim bahkan terang-terangan menegaskan pikiran Israel bahwa Hamas akan berakhir usai serangan mereka tidak benar. Sebab, katanya, Hamas akan semakin kuat.

"Tampaknya Israel percaya bahwa membunuh para pemimpin kami berarti akhir dari gerakan kami dan perjuangan rakyat Palestina," kata Naim.

"Hamas semakin kuat dan populer, dan para pemimpin ini menjadi ikon bagi generasi mendatang untuk melanjutkan perjalanan menuju Palestina yang bebas," imbuhnya.

Selanjutnya

Yahya Sinwar Tewas Dihantam Tank

Sebelumnya, para pejabat Israel mengatakan bahwa Sinwar terbunuh dalam baku tembak di Jalur Gaza bagian selatan pada Rabu (16/10) waktu setempat. Pasukan Israel yang menewaskan Sinwar, ujar para pejabat Israel, awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah menangkap musuh nomor satu negara mereka.

Militer Israel juga merilis video yang direkam dari drone yang menunjukkan apa yang disebut mereka sebagai Yahya Sinwar, yang sedang duduk di kursi dan diselimuti debu di dalam bangunan yang hancur.

Sebuah foto yang diambil di tempat kejadian perkara menunjukkan Sinwar, mengenakan perlengkapan tempur, tergeletak tewas di reruntuhan bangunan yang dihantam tembakan tank.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memuji para tentara Israel dan menegaskan bahwa betapapun besarnya kemenangan, ini bukanlah akhir dari perang.

"Hari ini kita kembali memperjelas apa yang terjadi pada mereka yang menyakiti kita. Hari ini kita sekali lagi menunjukkan kepada dunia kemenangan kebaikan atas keburukan.

"Namun, saudara-saudara terkasih, ini belum berakhir. (Perang) ini sulit dan sangat merugikan kita," sambung Netanyahu.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads