Ditekankan juga oleh pengadilan Seoul bahwa Kim Kwang Ho telah menginstruksikan berbagai kantor polisi di Seoul, termasuk di Yongsan, untuk menyusun rencana guna menjaga keamanan dan keselamatan selama perayaan Halloween pada saat itu.
"Hanya berdasarkan bukti yang diajukan oleh jaksa, tidak cukup untuk menyimpulkan bahwa kelalaian profesional para terdakwa dan hubungannya dengan terjadinya atau eskalasi insiden ini sepenuhnya terbukti tanpa keraguan," tegas pengadilan Seoul dalam putusannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluarga Korban Tragedi Itaewon Kecam Putusan Pengadilan
Keluarga dan kerabat para korban berpelukan dan menangis di luar pengadilan setelah putusan diumumkan. Beberapa orang lainnya terlibat bentrok dengan petugas keamanan ketika berusaha mendekati mobil Kim Kwang Ho saat dia meninggalkan pengadilan.
"Pengadilan ini baru saja memberikan impunitas kepada polisi jika insiden seperti ini terjadi kembali!" teriak salah saru kerabat korban.
Keluarga yang Berduka Atas Bencana Itaewon, kelompok yang mewakili para korban, menyebut putusan pengadilan itu "tidak jujur" dan "sulit untuk dipahami". Mereka menyerukan jaksa untuk mengajukan banding.
"Kami mengecam keras para pejabat utama Kepolisian Metropolitan Seoul, yang mengabaikan tugas mereka dalam pencegahan, persiapan, dan respons meskipun sudah mengantisipasi adanya kerumunan besar, dan yang hingga saat ini menyangkal tanggung jawab mereka," ucap kelompok tersebut.
Hasil penyelidikan yang dipimpin Badan Kepolisian Nasional Korsel mendapati bahwa para pejabat kepolisian dan pemerintahan setempat gagal merencanakan tindakan pengendalian massa yang efektif, meskipun mereka memperkirakan lebih dari 100.000 orang akan berkumpul di area Itaewon saat perayaan Halloween.
Para penyelidik menemukan bahwa Kepolisian Seoul hanya menugaskan 137 personel ke area Itaewon pada malam kejadian. Kepolisian Seoul juga dianggap mengabaikan aduan hotline para pejalan kaki yang memperingatkan soal membengkaknya kerumunan di Itaewon sebelum tragedi terjadi.
Begitu orang-orang terjepit di salah satu gang di area Itaewon, pihak kepolisian dianggap gagal mengendalikan situasi dan mengizinkan paramedis untuk menjangkau para korban cedera tepat waktu.
Beberapa pakar menyebut insiden di Itaewon itu sebagai "bencana buatan manusia" yang sebenarnya bisa dicegah dengan langkah-langkah yang relatif sederhana, seperti mengerahkan lebih banyak polisi dan pekerja publik untuk memantau titik kepadatan, menerapkan jalur pejalan kaki satu arah, dan memblokir ruas jalanan sempit.
Simak Video: Kepala Polisi Seoul Divonis 3 Tahun Bui Terkait Tragedi Itaewon
(nvc/ita)