Pemimpin Hamas Yahya Sinwar tewas akibat serangan darat militer Israel. Iran mengatakan semangat perlawanan terhadap Israel akan semakin kuat akibat tewasnya Sinwar.
"Semangat perlawanan akan diperkuat. Dia akan menjadi teladan bagi pemuda dan anak-anak yang akan meneruskan jalannya menuju pembebasan Palestina," kata misi Iran untuk PBB dalam sebuah postingan di X yang dilansir Al Arabiya dan AFP, Jumat (18/10/2024).
"Selama kependudukan dan agresi masih ada, perlawanan akan bertahan, karena para martir yang menjadi sumber inspirasi masih hidup," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, militer Israel menyebut pasukannya telah membunuh pemimpin Hamas Yahya Sinwar Sinwar di Rafah, Gaza selatan, setelah baku tembak. Israel menuduh Sinwar bertanggung jawab atas peristiwa 7 Oktober, yang mengakibatkan sejumlah tentara Israel tewas.
"Kemarin di Tel Sultan di Rafah, Yahya Sinwar dihabisi oleh tentara," kata juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari.
Militer Israel mengkonfirmasi bahwa "setelah pengejaran selama setahun," tentara "menyingkirkan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, dalam sebuah operasi di Jalur Gaza selatan. Meski begitu, Hamas belum mengkonfirmasi kematian Yahya Sinwar.
(zap/haf)