Saat ditanya berapa lama perang di Lebanon akan berlangsung, Katz menjawab: "Di wilayah selatan, hal ini akan memakan waktu beberapa minggu".
"Kepentingan kami bukan pada penyelesaian politik di Lebanon, namun pada keamanan kami dan kembalinya warga kami ke kehidupan yang aman," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak Israel melancarkan operasi darat di Lebanon bagian selatan, yang diklaim menargetkan Hizbullah, pada akhir September lalu, sedikitnya lima tentara penjaga perdamaian PBB, termasuk dua tentara nasional Indonesia (TNI), mengalami luka-luka imbas serangan Tel Aviv.
Israel menyalahkan Hizbullah atas insiden itu, dengan menuduh kelompok yang didukung Iran itu menggunakan pasukan penjaga perdamaian PBB sebagai "tameng manusia".
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pada 13 Oktober lalu, mengajukan permintaan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar pasukan UNIFIL segera ditarik dari posisinya yang ada di dekat zona pertempuran dekat perbatasan Lebanon-Israel. Permintaan itu ditolak mentah-mentah.
Simak Video: PM Israel Bantah IDF Targetkan Serang Personel UNIFIL di Lebanon
(nvc/idh)