Israel Bantah PBB: Pasukan Penjaga Perdamaian Bukan Target Serangan!

Israel Bantah PBB: Pasukan Penjaga Perdamaian Bukan Target Serangan!

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 17 Okt 2024 12:41 WIB
This picture taken on October 13, 2024 during a controlled embed organised by the Israeli military, shows Israeli troops patrolling near a United Nations Interim Force In Lebanon (UNIFIL) base in the southern Lebanons Naqoura region near the border. (AFP)
Pasukan Israel berpatroli di dekat menara pengawas UNIFIl di Lebanon bagian selatan (AFP)
Tel Aviv -

Militer Israel membantah tuduhan yang menyebut pasukannya secara sengaja menargetkan pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Lebanon. Tel Aviv menegaskan pasukan PBB tidak pernah menjadi target pasukan militernya yang bertempur melawan Hizbullah.

Penegasan ini disampaikan setelah Pasukan Interim PBB di Lebanon atau UNIFIL melaporkan, pada Rabu (16/10), bahwa militer Israel kembali menyerang pasukan mereka di perbatasan Lebanon. UNIFIL menuduh militer Tel Aviv menembaki menara pengawas mereka hingga memicu kerusakan.

"Lokasi infrastruktur dan pasukan UNIFIL bukanlah target," tegas militer Israel dalam pernyataan terbaru, seperti dilansir AFP, Kamis (17/10/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNIFIL dalam laporannya menyebut sebuah tank Merkava milik Angkatan Bersenjata Israel (IDF) "menembaki menara pengawas" penjaga perdamaian PBB di dekat Kafer Kela. Disebutkan oleh UNIFIL bahwa dua kamera pada menara pengawas itu hancur dan menara pengawas itu mengalami kerusakan.

Dalam pernyataannya, UNIFIL menuduh militer Israel secara sengaja menyerang pasukan mereka.

ADVERTISEMENT

Bantahan terhadap tuduhan UNIFIL juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz, saat berbicara kepada surat kabar Jerman, Bild. Katz bahkan menyebut serangan yang mengenai fasilitas dan pasukan UNIFIL itu sebagai insiden.

"Itu adalah sebuah insiden. Menyerang UNIFIL bukanlah bagian dari kebijakan kami. Kami sekarang sedang berupaya menyelesaikan masalah ini," ucapnya, seperti dilansir kantor berita TASS.

Menurut Katz, IDF dan Kementerian Luar Negeri Israel sedang melakukan pembicaraan dengan UNIFIL untuk mencari solusi atas masalah tersebut.

Simak Video: PM Israel Bantah IDF Targetkan Serang Personel UNIFIL di Lebanon

[Gambas:Video 20detik]



Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.

Saat ditanya berapa lama perang di Lebanon akan berlangsung, Katz menjawab: "Di wilayah selatan, hal ini akan memakan waktu beberapa minggu".

"Kepentingan kami bukan pada penyelesaian politik di Lebanon, namun pada keamanan kami dan kembalinya warga kami ke kehidupan yang aman," ujarnya.

Sejak Israel melancarkan operasi darat di Lebanon bagian selatan, yang diklaim menargetkan Hizbullah, pada akhir September lalu, sedikitnya lima tentara penjaga perdamaian PBB, termasuk dua tentara nasional Indonesia (TNI), mengalami luka-luka imbas serangan Tel Aviv.

Israel menyalahkan Hizbullah atas insiden itu, dengan menuduh kelompok yang didukung Iran itu menggunakan pasukan penjaga perdamaian PBB sebagai "tameng manusia".

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, pada 13 Oktober lalu, mengajukan permintaan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres agar pasukan UNIFIL segera ditarik dari posisinya yang ada di dekat zona pertempuran dekat perbatasan Lebanon-Israel. Permintaan itu ditolak mentah-mentah.

Simak Video: PM Israel Bantah IDF Targetkan Serang Personel UNIFIL di Lebanon

[Gambas:Video 20detik]



Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads