Pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka akan mengirim sistem antirudal canggih ke Israel beserta pasukan AS untuk mengoperasikannya. Ini dilakukan sebagai upaya untuk memperkuat pertahanan udara negara itu setelah serangan rudal Iran.
Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa ia mengirim sistem antirudal itu "untuk membela Israel."
Juru bicara Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, Pat Ryder mengatakan pengerahan baterai Terminal High-Altitude Area Defense (THAAD) tersebut akan melengkapi sistem pertahanan udara terpadu Israel.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah bagian dari penyesuaian yang lebih luas, yang telah dilakukan militer AS dalam beberapa bulan terakhir, untuk mendukung pertahanan Israel dan melindungi warga Amerika dari serangan Iran dan para milisi yang berpihak pada Iran," kata Ryder dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/10) waktu setempat, dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Senin (14/10/2024).
Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi memperingatkan bahwa Amerika Serikat membahayakan nyawa pasukannya "dengan mengerahkan mereka untuk mengoperasikan sistem rudal AS di Israel."
"Meskipun kami telah melakukan upaya luar biasa dalam beberapa hari terakhir untuk menahan perang habis-habisan di wilayah kami, saya katakan dengan jelas bahwa kami tidak memiliki batasan dalam membela rakyat dan kepentingan kami," tulis Araghchi di media sosial X.
Iran meluncurkan rentetan rudal dan drone ke Israel pada bulan April lalu. Kemudian pada tanggal 1 Oktober, Iran menembakkan lebih dari 180 rudal balistik ke Israel, di tengah meningkatnya pertempuran antara Israel dan kelompok milisi Hizbullah yang didukung Iran. Banyak dari rudal-rudal itu yang berhasil dicegat saat terbang, tetapi beberapa berhasil menembus pertahanan rudal Israel.
Simak juga Video 'Korban Tewas di Gaza Terus Bertambah, Tembus 42.227 Orang':