Kapal Induk China Terdeteksi Dekat Wilayahnya, Taiwan Waspada!

Kapal Induk China Terdeteksi Dekat Wilayahnya, Taiwan Waspada!

Novi Christiastuti - detikNews
Minggu, 13 Okt 2024 15:27 WIB
FILE PHOTO: Chinas Liaoning aircraft carrier with accompanying fleet conducts a drill in an area of South China Sea, in this undated photo taken December, 2016. REUTERS/Stringer/File photo ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. EDITORIAL USE ONLY. CHINA OUT     TPX IMAGES OF THE DAY
Ilustrasi -- Kapal induk China, Liaoning, berlayar dengan didampingi kapal-kapal militer lainnya (dok. REUTERS/Stringer/File Photo)
Taipei -

Taiwan dalam keadaan "waspada" setelah mendeteksi keberadaan kapal induk China di perairan selatan wilayahnya pada Minggu (13/10) waktu setempat. Hal ini terjadi saat ketegangan antara kedua negara semakin meningkat.

"Kelompok kapal induk China Liaoning telah memasuki perairan di dekat Selat Bashi dan kemungkinan akan melanjutkan pelayaran ke Pasifik bagian barat," sebut Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Minggu (13/10/2024).

China semakin meningkatkan aktivitas militer di sekitar wilayah Taiwan dalam beberapa tahun terakhir. Beijing mengirimkan rentetan pesawat tempur dan pesawat militer lainnya, dengan kapal-kapal militer negara itu terus mempertahankan kehadiran di sekitar perairan Taiwan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdeteksinya kapal induk Liaoning di sekitar Taiwan ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, memperingatkan China pada Jumat (11/10) untuk tidak mengambil tindakan "provokatif" terhadap Taipei.

Peringatan Washington itu disampaikan setelah Presiden Taiwan Lai Ching-te menyampaikan pidato pada perayaan Hari Nasional negara tersebut sehari sebelumnya, yang menuai reaksi keras China.

ADVERTISEMENT

Lai, yang disebut oleh Beijing sebagai "separatis", bersumpah dalam pidatonya untuk "menolak aneksasi" Taiwan. Dia juga menegaskan bahwa Beijing dan Taipei "tidak saling tunduk satu sama lain".

Dalam tanggapannya, otoritas China menyebut pidato Lai sebagai "provokasi" yang akan mengakibatkan "bencana" bagi rakyat Taiwan.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Selama ini, China selalu menegaskan Taiwan sebagai bagian dari wilayah kedaulatannya. Beijing bahkan mengatakan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk membawa Taipei kembali di bawah kendalinya.

Beberapa waktu terakhir, militer China mengerahkan puluhan pesawat tempur dan kapal angkatan lautnya ke dekat wilayah Taiwan. Laporan Kementerian Pertahanan Taiwan pada 26 September lalu menyebut sedikitnya 43 pesawat militer China dan delapan kapal angkatan laut terdeteksi dalam periode 24 jam di dekat wilayahnya hingga pagi hari.

Sekitar 29 pesawat militer tambahan -- termasuk jet tempur dan pesawat nirawak -- terdeteksi hingga sore hari pada hari yang sama.

Menurut para pakar militer, peningkatan jumlah pesawat, kapal, dan drone yang dilakukan China itu merupakan bentuk "gangguan zona abu-abu" yang membuat Angkatan Bersenjata Taiwan selalu waspada. Para pakar militer menilai taktik-taktik semacam ini, yang tidak termasuk tindakan perang langsung, digunakan untuk menguras habis tenaga pasukan militer Taiwan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads