Lebanon Membara, 400.000 Orang Mengungsi ke Suriah

Lebanon Membara, 400.000 Orang Mengungsi ke Suriah

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 08 Okt 2024 17:51 WIB
Flames and smoke rise from an Israeli airstrike in Dahiyeh, Beirut, Lebanon, Sunday, Oct. 6, 2024. (AP Photo/Bilal Hussein)
Israel terus melancarkan serangan udara di Lebanon (Foto: AP/Bilal Hussein)
Jakarta -

Konflik antara Israel dan kelompok Hizbullah di Lebanon terus memanas. Pemerintah Lebanon mengatakan bahwa lebih dari 400.000 orang telah melarikan diri dari eskalasi tersebut dengan melintasi perbatasan menuju Suriah dalam waktu kurang dari dua minggu.

Dilansir kantor berita AFP, Selasa (8/10/2024), unit krisis pemerintah Lebanon mengatakan, lebih dari 300.000 orang dari mereka yang mengungsi sejak 23 September hingga Sabtu lalu adalah warga Suriah, yang kembali ke negara mereka yang dilanda perang, sementara lebih dari 102.000 orang lainnya adalah warga Lebanon.

Militer Israel terus menggempur Lebanon dari udara dan melancarkan operasi darat di wilayah selatan negara itu, yang diklaim fokus melawan Hizbullah. Pada Senin (7/10), Tel Aviv mengumumkan pasukannya telah melancarkan 120 serangan "dalam satu jam" terhadap posisi-posisi Hizbullah di Lebanon bagian selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Militer Israel telah merilis perintah evakuasi terbaru untuk warga sipil Lebanon yang diminta tidak memasuki laut atau berada di area pantai di wilayah selatan negara tersebut. Perintah evakuasi itu mengindikasikan militer Tel Aviv akan memulai operasi melawan kelompok Hizbullah dari area maritim.

Juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) khusus bahasa Arab, Kolonel Avichay Adraee, seperti dilansir The Times of Israel dan The National, Selasa (8/10/2024), mengumumkan perintah evakuasi terbaru itu pada Senin (7/10) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Perintah evakuasi itu meminta warga sipil Lebanon untuk menjauhi tepi pantai dan laut yang membentang sepanjang 60 kilometer di sepanjang Laut Mediterania.

Dalam pengumumannya, Adraee menyebut "peringatan mendesak" itu berlaku untuk orang-orang yang sedang berlibur, para pengunjung pantai, dan siapa pun yang menggunakan kapal untuk memancing atau penggunaan lainnya dari Sungai Awali -- yang terletak di utara Sidon -- ke arah selatan Lebanon.

Dia mengatakan bahwa Angkatan Laut Israel akan segera memulai operasi melawan Hizbullah di area tersebut.

"(Militer Israel) Akan segera beroperasi di wilayah maritim (melawan Hizbullah)," tulis Adraee dalam pengumumannya via media sosial X.

"Demi keselamatan Anda, jangan berada di laut atau area pantai mulai sekarang hingga pemberitahuan lebih lanjut. Berada di tepi pantai, dan pergerakan perahu di area jalur Sungai Awali ke arah selatan, menjadi ancaman bagi kehidupan Anda," imbaunya dalam pesan untuk warga sipil Lebanon.

Total sekitar 2.000 orang tewas di Lebanon sejak kelompok Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza setahun lalu. Hizbullah menyebut rentetan serangannya terhadap Israel sebagai solidaritas untuk Palestina dan Hamas.

Simak: Video: Sudah 2.083 Orang Tewas di Lebanon Akibat Serangan Israel

[Gambas:Video 20detik]




Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads