.webp)
Israel melancarkan serangan udara ke Beirut selatan, Lebanon pada Minggu dini hari. Bola api besar menerangi langit malam dan gumpalan asap terlihat saat Israel melancarkan serangan udara yang disebut menargetkan Hizbullah, hampir setahun sejak perang Gaza meletus.
Dilansir AFP, Minggu (6/10/2024), pasukan Israel dalam keadaan siaga tinggi menjelang peringatan serangan Hamas pada 7 Oktober, yang memicu perang.
Setelah konflik yang menghancurkan selama setahun di Gaza, Israel kini mengalihkan fokusnya ke utara ke Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran di Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kantor Berita Nasional resmi Lebanon mengatakan benteng pertahanan Hizbullah di Beirut selatan dihantam lebih dari 30 serangan, yang terdengar di seluruh kota. Sasarannya termasuk sebuah pom bensin.
Militer Israel mengatakan "melakukan serangkaian serangan terhadap sejumlah fasilitas penyimpanan senjata" dan infrastruktur. Militer Israel mengklaim bahwa mereka telah mengambil "banyak langkah untuk mengurangi risiko melukai warga sipil".
Rekaman AFPTV menunjukkan bola api besar di atas area permukiman di Beirut selatan, diikuti ledakan keras dan ledakan lainnya. Asap mengepul dari lokasi tersebut setelah fajar.
Di area Sabra, dekat pinggiran selatan, puluhan orang, beberapa membawa tas dengan berjalan kaki dan yang lainnya dengan sepeda motor, melarikan diri dari salah satu pemboman paling intens dalam perang Israel-Hizbullah.
Hizbullah mengatakan mereka menargetkan pasukan Israel dengan artileri setelah mereka mencoba menyusup ke Khallat Shuaib di Blida, di Lebanon selatan.
Sebuah pernyataan mengatakan para pejuang menembakkan rentetan roket ke pasukan Israel selama evakuasi "tentara yang tewas dan terluka" di daerah perbatasan Menara tak lama setelah tengah malam.
Hizbullah juga mengatakan pihaknya meluncurkan pesawat nirawak penyerang terhadap pangkalan militer Israel.
Israel Bersiap Jelang Peringatan 1 Tahun Perang
Menjelang peringatan 1 tahun perang di Gaza hari Senin, Juru Bicara Militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan pihaknya tengah melakukan antisipasi terhadap kemungkinan serangan. Hal itu disampaikannya dalam sebuah pengarahan yang disiarkan televisi.
"Kami siap dengan peningkatan pasukan untuk mengantisipasi hari ini", ketika mungkin ada "serangan di garis depan".
Diketahui, serangan 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu terhadap Israel oleh militan Palestina mengakibatkan kematian 1.205 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel yang mencakup sandera yang terbunuh dalam penahanan.
Setahun kemudian, perang Israel di Gaza melawan Hamas berlanjut meskipun telah mengalihkan fokusnya ke Lebanon dan Hizbullah.
Militer Israel mengatakan telah menewaskan sekitar 440 pejuang Hizbullah "dari darat dan udara" sejak Senin, ketika pasukan memulai operasi darat "yang ditargetkan" terhadap Hizbullah di Lebanon.
(yld/idn)
