Mengerikan! Dua belas mayat ditemukan di lima lokasi dalam waktu dua jam di negara bagian Guanajuato di Meksiko tengah. Otoritas setempat mengaitkan pembunuhan massal tersebut dengan pertikaian antara kelompok-kelompok kejahatan terorganisir.
Guanajuato, pusat industri yang berkembang pesat, yang juga menjadi rumah bagi tujuan wisata populer, saat ini merupakan negara bagian paling keras di Meksiko, menurut statistik pembunuhan resmi.
Dilansir kantor berita AFP, Jumat (4/10/2024), menurut kantor kejaksaan negara bagian, yang sedang menyelidiki kejahatan ini, ke-12 mayat tersebut ditemukan dalam waktu dua jam di lima lokasi di kota Salamanca pada Kamis (3/10) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para korban -- tiga wanita dan sembilan pria -- ditemukan di jalan-jalan dan jembatan. Tubuh mereka dipenuhi luka tembak dan tanda-tanda penyiksaan, sementara satu orang dimutilasi.
Kantor kejaksaan negara bagian juga mengatakan para pelaku meninggalkan pesan, yang menyatakan bahwa sebuah kartel narkoba bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut.
Mayat-mayat tersebut ditemukan kurang dari 24 jam setelah orang-orang bersenjata menyerang sebuah pusat perumahan bagi orang-orang yang menderita kecanduan di kota yang sama, menewaskan empat orang.
"Bulan Oktober ini diawali dengan angka kejahatan yang sangat tinggi di sini. Itu berarti 16 orang (terbunuh) sejauh ini," kata Wali Kota Salamanca Cesar Prieto kepada wartawan.
Namun, ia mengatakan kekerasan yang melanda kota itu adalah "masalah sementara yang berkobar ketika satu kelompok memutuskan untuk menyerang kelompok lain".
Di Guanajuato, dua kartel, Santa Rosa de Lima dan Jalisco New Generation, saat ini sedang berperang.
Dilanda kekerasan yang meningkat terkait dengan kejahatan terorganisir, Meksiko telah mencatat lebih dari 450.000 pembunuhan sejak Desember 2006, ketika militer melancarkan operasi antinarkoba yang kontroversial.
Presiden baru Meksiko Claudia Sheinbaum mengumumkan bahwa ia akan menyampaikan rencana keamanan nasional pada Selasa depan.