Gedung Putih meyakini Iran tengah bersiap meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel. Peringatan Gedung Putih itu meningkatkan kekhawatiran akan pecahnya peperangan.
"Indikasi bahwa Iran tengah mempersiapkan diri untuk segera meluncurkan serangan rudal balistik terhadap Israel," demikian pernyataan yang dirilis Gedung Putih, dilansir CNN, Selasa (1/10/2024).
Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungan pertahanan untuk Israel. Gedung Putih menilai, serangan militer Iran akan membawa konsekuensi berat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara aktif mendukung persiapan pertahanan untuk mempertahankan Israel dari serangan ini," ujarnya.
"Serangan militer langsung dari Iran terhadap Israel akan membawa konsekuensi yang berat bagi Iran," kata seorang pejabat senior Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.
Israel menyebut bahwa Iran kemungkinan akan menyerang tiga pangkalan udara Israel serta pangkalan intelijen yang terletak di sebelah utara Tel Aviv.
Saat ini, Israel telah mengevakuasi pangkalan intelijen di Glilot. Militer Israel telah menyiapkan rencana darurat untuk keselamatan personel di pangkalan tersebut.
AS memperingatkan Israel bahwa serangan kemungkinan akan terjadi dalam 12 jam ke depan, kata orang tersebut.
Sumber Israel memberi tahu CNN tak lama setelah peringatan Gedung Putih bahwa diplomasi intens tengah berlangsung di balik layar. Kesimpulan yang mencuat saat ini adalah serangan akan segera terjadi.
Kata Militer Israel
Sejauh ini, Militer Israel mengatakan belum mengidentifikasi ancaman udara tertentu dari Iran.
"Sampai saat ini, Israel tidak melihat adanya ancaman langsung dari Iran," kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Daniel Hagari.
Dalam pesan video singkat, Hagari mengatakan pesawat militer Israel saat ini "memindai langit" untuk mencari ancaman langsung dari Iran.
"Kami dalam keadaan siaga penuh baik dalam hal ofensif maupun defensif," imbuh Hagari, memperingatkan Iran bahwa setiap serangan terhadap Israel akan "memiliki konsekuensi."
Setahun belakangan, ketegangan meningkat antara Israel dan proksi Iran di kawasan tersebut-termasuk Hamas di Gaza, Hizbullah di Lebanon, dan Houthi di Yaman.
(taa/jbr)