Hal ini disampaikan Austin setelah militer Israel mulai melancarkan serangan darat di dalam wilayah Lebanon pada Selasa (1/10), setelah berbulan-bulan terlibat serangan lintas perbatasan dengan kelompok Hizbullah.
Amerika Serikat (AS) menyebut sekutu dekatnya itu baru melancarkan "operasi darat terbatas" di dalam wilayah Lebanon, bukan invasi militer.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dituturkan seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya, seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (1/10/2024), bahwa Washington telah mengamati perubahan dalam postur militer Israel di sepanjang perbatasan Lebanon, beberapa jam setelah Hizbullah mengumumkan kematian pemimpinnya, Hassan Nasrallah, pekan lalu.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matt Miller, dalam pernyataan terbaru, mengungkapkan bahwa Israel telah memberitahu AS soal beberapa operasi militer mereka di Lebanon. Miller menyebut Tel Aviv kini sedang melancarkan "operasi terbatas" yang berfokus pada infrastruktur Hizbullah.
"Saat ini mereka (Israel-red) telah memberitahu kami bahwa itu merupakan operasi terbatas yang fokus pada infrastruktur Hizbullah di dekat perbatasan. Tapi kami terus berdiskusi dengan mereka tentang hal tersebut," ucap Miller dalam pernyataannya.
"Kami menyadari bahwa tekanan militer dapat memungkinkan terjadinya diplomasi. Itu benar," sebutnya.
Lihat Video 'AS Bela Israel soal Rencana Serangan Darat ke Lebanon':
(ita/ita)