Israel Terus Gempur Lebanon, Arab Saudi Ingatkan Hal Ini!

Israel Terus Gempur Lebanon, Arab Saudi Ingatkan Hal Ini!

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 30 Sep 2024 14:41 WIB
A woman reads the Quran at the site of the assassination of Hezbollah leader Hassan Nasrallah in Beiruts southern suburbs, Sunday, Sept. 29, 2024. (AP Photo/Hassan Ammar)
Kehancuran di Lebanon akibat gempuran militer Israel (AP/Hassan Ammar)
Riyadh -

Pemerintah Arab Saudi menekankan perlunya menjaga kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon saat serangan udara Israel terus menghantam negara tersebut. Riyadh memperingatkan pentingnya melindungi dan menghindarkan rakyat sipil dari bahaya perang.

"Kerajaan Arab Saudi dengan sangat prihatin memantau perkembangan yang terjadi di Republik Lebanon," sebut Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya, seperti dilansir Al Arabiya, Senin (30/9/2024).

"Kerajaan menekankan perlunya menjaga kedaulatan dan integritas teritorial Lebanon, dan menegaskan solidaritasnya dengan rakyat Lebanon terhadap dampak peristiwa ini dan perlunya membatasi konsekuensi kemanusiaannya," cetus Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataan yang dirilis pada Senin (30/9).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riyadh kemudian meminta komunitas internasional untuk turut menjaga keamanan regional dan melindungi rakyat sipil dari bahaya perang.

"Kerajaan Arab Saudi menyerukan kepada komunitas internasional untuk memikul tanggung jawab dalam melindungi perdamaian dan keamanan regional, agar kawasan ini dan rakyatnya terhindar dari bahaya dan tragedi perang," tegas Kementerian Luar Negeri Saudi.

ADVERTISEMENT

Dalam pernyataannya, Saudi juga mengeluarkan arahan untuk penyaluran bantuan medis dan bantuan kemanusiaan lainnya ke Lebanon.

"Berdasarkan posisi Kerajaan yang mendukung saudara-saudara kita di Lebanon, kepemimpinan Kerajaan telah merilis arahan untuk memberikan bantuan medis dan bantuan lainnya kepada masyarakat Lebanon untuk mendukung mereka selama keadaan kritis ini," sebut Kementerian Luar Negeri Saudi dalam pernyataannya.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Israel mengalihkan fokusnya dari Jalur Gaza ke Lebanon dalam beberapa hari terakhir, dengan menyerang posisi Hizbullah -- sekutu regional Iran di negara tersebut. Salah satu serangan Tel Aviv telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (27/9) lalu.

Rentetan serangan terus dilancarkan Israel untuk menekan Hizbullah usai kematian Nasrallah. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 105 orang tewas dan 359 orang lainnya luka-luka akibat serangan udara Israel di Lebanon sepanjang Minggu (29/9) waktu setempat.

Secara total, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, lebih dari 1.000 orang tewas dan sekitar 6.000 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan Israel yang berlangsung selama dua pekan terakhir di wilayahnya. Tidak disebut lebih spesifik soal berapa banyak warga sipil yang tewas.

Pemerintah Beirut juga menyebut sekitar satu juta orang -- atau seperlima dari total populasi Lebanon -- telah mengungsi dari rumah-rumah mereka. Perdana Menteri (PM) Lebanon, Najib Mikati, menyebutnya sebagai "gerakan pengungsian terbesar" dalam sejarah negaranya.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads