.webp)
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan 11 orang tewas dan 108 lainnya cedera dalam serangan Israel di Lebanon sejak Jumat kemarin. Sehingga, jumlah korban tewas akibat serangan Israel di Lebanon menjadi 1.030 dengan 6.352 cedera sejak 16 September.
Dilansir Anadolu Agency, Minggu (29/9/2024), saling serang antara Israel dan Hizbullah di Lebanon telah meningkat sejak Oktober 2023. Menteri Kesehatan Firas Alabiad korban tewas sejak saat itu berjumlah 1.640 orang, termasuk 104 anak-anak dan 194 wanita, serta 8.408 cedera.
Dia mengatakan total korban dari 8 Oktober 2023 hingga 15 September 2024 berjumlah 610 orang tewas, termasuk 38 wanita dan 17 anak-anak, bersama dengan 2.056 cedera. Jumlah korban meningkat tajam sejak 16 September 2024 atau dua hari sebelum ledakan perangkat komunikasi nirkabel di Lebanon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak 16 September hingga Jumat (27/9), telah terjadi total 1.030 kematian, termasuk 156 wanita dan 87 anak-anak, dan 6.352 cedera.
"Ada martir di bawah reruntuhan, sementara banyak yang hilang," katanya.
Pada 17 dan 18 September, puluhan orang tewas dan ribuan orang, termasuk anak-anak dan wanita, terluka dalam dua gelombang ledakan yang menargetkan pager dan perangkat komunikasi nirkabel ICOM di Lebanon. Pemerintah Lebanon dan kelompok Hizbullah menganggap Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Hizbullah dan Israel telah terlibat dalam perang lintas perbatasan sejak dimulainya serangan Israel di Jalur Gaza, yang telah menewaskan hampir 41.600 orang. Serangan udara besar-besaran baru-baru ini oleh Israel juga menewaskan pemimpin kelompok Lebanon tersebut, Hassan Nasrallah.
Simak Video: Video: 2 Hari Lebanon Dibombardir Israel, Korban Tewas Capai 558 Orang
