Militer Israel mengumumkan dalam sebuah pernyataan resmi pada hari Sabtu (28/9) tentang kematian pemimpin kelompok Hizbullah, Hassan Nasrallah dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon.
Meski belum ada konfirmasi dari Hizbullah, namun militer Irael telah mengklaim Nasrallah meninggal dalam serangan udaranya pada Jumat (27/9) malam waktu setempat, yang menyasar pinggiran selatan Beirut itu.
Pemimpin paling senior dari kelompok bersenjata tersebut telah memainkan peran kunci dalam membangun gerakan berpengaruh yang berpusat di Lebanon tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapakah Hassan Nasrallah?
Dilansir BBC, Hassan Nasrallah yang lahir pada tahun 1960 adalah ulama Syiah yang telah memimpin Hizbullah sejak 1992. Pada tahun 1992, dia menggantikan pendahulu dan mentornya Abbas Musawi sebagai Sekretaris Jenderal Hizbullah, setelah ia dibunuh dalam serangan helikopter Israel.
Ketika Israel menginvasi Lebanon pada tahun 1982, Nasrallah mengumpulkan sekelompok pejuang untuk melawan pendudukan - yang kemudian berkembang menjadi Hizbullah.
Hizbullah berkembang dari kelompok militan menjadi kekuatan tempur regional di bawah pimpinan Nasrallah. Dia memimpin pertumbuhan pasukan Hizbullah, yang memiliki petempur dan cadangannya yang diperkirakan berjumlah sekitar 100.000 orang.
Dia memainkan peran kunci dalam mengubah organisasi ini menjadi kekuatan politik dan militer. Ia memiliki hubungan dekat dengan Iran dan pemimpin tertingginya, Ayatollah Ali Khamenei.
Hubungan ini dimulai pada 1981, ketika Pemimpin Tertinggi pertama Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, mengangkatnya sebagai wakil pribadinya di Lebanon.
Simak Video: Video: Momen Netanyahu Ditinggal Walk Out Sejumlah Negara di Sidang PBB
Nasrallah tidak muncul di depan umum selama bertahun-tahun, konon lantaran takut dibunuh oleh Israel. Namun dia tetap dihormati oleh anggota dan simpatisan Hizbullah, dan setiap pekan dia menyampaikan pidato di televisi.
Pidato terbarunya, pada tanggal 19 September lalu, menyebut serangan eskalasi Israel baru-baru ini terhadap Lebanon sebagai "tindakan perang."
Hal ini terjadi setelah sejumlah pager, yang dianggap sebagai bagian dari jaringan perangkat komunikasi yang digunakan oleh Hizbullah, meledak dalam serangan terkoordinasi yang dikaitkan dengan Israel. Namun, Israel tidak mengklaim serangan tersebut atau memberikan komentar apa pun.
Peristiwa ledakan pager dua hari tersebut dilaporkan menewaskan sejumlah anggota senior kelompok tersebut.
Dalam sebuah pernyataan yang dikirim oleh militer Israel kepada Al Arabiya English pada Sabtu (28/9/2024), Israel mengatakan bahwa mereka "melenyapkan" Hassan Nasrallah.
Militer Israel juga mengklaim telah membunuh Ali Karaki, komandan garis depan selatan Hizbullah, dan sejumlah komandan Hizbullah lainnya.
"Pesawat Angkatan Udara, di bawah arahan intelijen yang tepat dari badan intelijen dan keamanan, menggempur markas pusat bawah tanah Hizbullah di bawah sebuah bangunan perumahan di pinggiran selatan," kata pernyataan militer Israel itu.
Pernyataan itu selanjutnya mengatakan bahwa Nasrallah telah membunuh banyak warga negara dan tentara Israel dan melakukan "ribuan serangan teroris" terhadap Israel.
"[Militer Israel] akan terus menargetkan siapa pun yang mendukung dan terlibat dalam tindakan teroris terhadap warga Negara Israel," tambah pernyataan itu.