PBB Catat 90.000 Orang di Lebanon Mengungsi Imbas Israel Gempur Hizbullah

PBB Catat 90.000 Orang di Lebanon Mengungsi Imbas Israel Gempur Hizbullah

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Rabu, 25 Sep 2024 21:51 WIB
Lebanese fleeing the Israeli bombardment, arrive in a taxi at the Syrian-Lebanese border crossing in Jdaidet Yabous, Syria, Tuesday, Sept. 24, 2024. (AP Photo/Omar Sanadiki)
Warga Lebanon mengungsi imbas gempuran Israel. (AP/Omar Sanadiki)
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa sekitar 90.000 orang telah mengungsi di Lebanon. Gelombang pengungsi imbas Israel menggempur apa yang disebutnya sebagai target Hizbullah di seluruh negeri dan kelompok Lebanon tersebut menyerang Israel.

Seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024), sejak hari Senin (23/9), Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB (IOM) telah mencatat "90.530 orang yang baru mengungsi", kata sebuah pernyataan.

Di antara mereka, "banyak dari lebih dari 111.000 orang yang mengungsi sejak Oktober...kemungkinan besar telah mengungsi untuk kedua kalinya", sebuah pernyataan dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menambahkan, mengacu pada dimulainya permusuhan lintas batas antara Israel dan Hizbullah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan Israel di Lebanon pada hari Senin (23/9) menewaskan sedikitnya 558 orang, dalam hari kekerasan paling mematikan sejak perang saudara Lebanon tahun 1975-90, yang menyebabkan orang-orang melarikan diri untuk menyelamatkan diri.

Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan pada hari Selasa (24/9) bahwa jumlah pengungsi di Lebanon "sekarang mungkin... mendekati setengah juta".

(rfs/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads