Bocah Jepang Tewas Usai Ditikam di China, PM Kishida Tuntut Penjelasan

Bocah Jepang Tewas Usai Ditikam di China, PM Kishida Tuntut Penjelasan

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Sep 2024 17:28 WIB
Japans Prime Minister Fumio Kishida speaks during a press conference at the prime ministers office in Tokyo on August 14, 2024. Kishida confirmed on August 14 that he will not seek re-election as head of his party next month, meaning the end of his premiership. PHILIP FONG/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights
PM Jepang Fumio Kishida (dok. PHILIP FONG/Pool via REUTERS Purchase Licensing Rights)

Otoritas China menyampaikan belasungkawa atas kematian bocah Jepang itu, dan menyatakan "penyesalan dan kesedihan" atas "insiden yang tidak menguntungkan tersebut". Namun Beijing menyebut penyerangan tersebut sebagai insiden terisolasi yang "bisa terjadi di negara mana pun".

"Kami berduka atas meninggalnya anak itu dan menyampaikan belasungkawa kami kepada keluarganya," ucap juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin.

Saat ditanya apakah insiden itu merupakan insiden terisolasi, Lin mengatakan bahwa "berdasarkan pemahaman situasi terkini, ini adalah kasus individual".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus-kasus serupa bisa terjadi di negara mana pun," ujarnya saat berbicara di hadapan wartawan.

"China selalu mengambil dan akan terus mengambil tindakan efektif untuk menjamin keselamatan semua warga negara asing di China," tegas Lin.


(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads