Menurut sumber Israel itu, keputusan diambil untuk meledakkan perangkat komunikasi yang dipasangi peledak itu sebelum berita menyebar dan para anggota Hizbullah membuang pager mereka.
Disebutkan oleh sumber Israel tersebut bahwa serangan ledakan pager tidak dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan dengan Lebanon, namun merupakan "surgical attack" atau "serangan bedah" terhadap Hizbullah. Surgical attack merujuk pada serangan yang hanya menargetkan militer,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun informasi tersebut diungkapkan oleh pejabat AS, otoritas Washington sendiri mengklaim pihaknya tidak mendapatkan peringatan sebelumnya.
"Kami tidak mengetahui operasi ini dan tidak terlibat," tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam pernyataan pada Selasa (17/9) usai ledakan massa pager mengguncang Lebanon.
Penegasan serupa disampaikan juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, setelah ledakan walkie-talkie melanda Lebanon pada Rabu (18/9).
"Yang bisa saya sampaikan kepada Anda adalah kami tidak terlibat dalam insiden kemarin (17/9) atau hari ini (18/9) dengan cara apa pun, dan saya tidak memiliki hal lainnya untuk dibagikan," ucap Kirby dalam konferensi pers terbaru di Gedung Putih.
(nvc/idh)