Walkie-Talkie Meledak di Lebanon Buatan Jepang, Tapi Tak Produksi Lagi

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 19 Sep 2024 09:55 WIB
Seorang pria di Lebanon memegang walkie-talkie yang sudah dicopot baterainya saat menghadiri pemakaman korban tewas akibat ledakan pager (AFP/ANWAR AMRO)
Beirut -

Otoritas Lebanon menyebut ribuan walkie-talkie, perangkat komunikasi nirkabel dua arah, yang meledak massal di wilayahnya pada Rabu (19/9) merupakan produk buatan perusahaan Jepang, ICOM. Namun model walkie-talkie yang meledak itu sudah tidak diproduksi lagi oleh ICOM.

Kementerian Komunikasi Lebanon dalam pernyataannya, seperti dilansir CNN, Kamis (19/9/2024), mengatakan bahwa perangkat walkie-talkie model IC-V82 yang meledak secara serentak pada Rabu (19/9) tidak dipasok oleh agen yang diakui, tidak memiliki izin resmi dan belum diperiksa oleh dinas keamanan negara tersebut.

Tidak diketahui secara jelas bagaimana walkie-talkie itu bisa digunakan secara luas di Lebanon, terutama oleh anggota-anggota kelompok Hizbullah.

Sejauh ini belum ada tanggapan resmi dari pihak ICOM soal insiden ledakan di Lebanon.

Namun pada situs perusahaan Jepang itu disebutkan bahwa perangkat model IC-V82 telah dihentikan produksinya, dan hampir semua model yang beredar saat ini adalah palsu.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial pada Rabu (19/9) waktu setempat, mengklaim menunjukkan beberapa perangkat yang meledak di Lebanon. Berdasarkan analisis CNN, perangkat dalam foto itu memiliki tanda-tanda yang konsisten dengan IC-V82.

Gelombang ledakan kedua di Lebanon yang melanda ribuan unit walkie-talkie, terutama yang digunakan oleh anggota Hizbullah, terjadi pada Rabu (18/9) waktu setempat. Sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 450 orang lainnya mengalami luka-luka akibat ledakan walkie-talkie tersebut.

Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.




(nvc/zap)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork