Namun sumber keamanan senior Lebanon mengatakan bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel "pada tingkat produksi".
"Mossad menanam papan ke dalam perangkat, yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apa pun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun," sebut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip Reuters tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa sebanyak 3.000 pager meledak ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang sekaligus mengaktifkan peledak yang ada di dalamnya.
Seorang sumber keamanan lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak seberat hanya 3 gram disembunyikan di dalam pager-pager baru dan "tidak terdeteksi" oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.
Baik pemerintah maupun militer Israel belum memberikan komentar atas insiden di Lebanon tersebut. Namun Hizbullah, yang didukung Iran, telah bersumpah akan membalas Israel atas serangan tersebut.
Pihak Gold Apollo juga belum memberikan komentarnya. Namun berdasarkan analisis Reuters terhadap foto pager yang hancur usai meledak, terlihat format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berbasis di Taipei.
Hizbullah dilaporkan terguncang akibat serangan terbaru itu, yang membuat para petempurnya dan orang-orang lainnya berlumuran darah, dirawat di rumah sakit atau tewas. Salah satu pejabat Hizbullah yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa ledakan ribuan pager itu menjadi "pelanggaran keamanan terbesar" yang terjadi sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.
(nvc/ita)