Horor! Seorang murid melukai empat orang dengan palu di sebuah sekolah di kota Chelyabinsk, Rusia selatan, dekat perbatasan dengan Kazakhstan.
Bocah laki-laki berusia 13 tahun itu menyerang guru dan teman-teman sekolahnya sebelum dia dihentikan, tulis gubernur provinsi Aleksey Teksler di media sosial X, dilansir kantor berita AFP, Senin (16/9/2024).
Akibat serangan itu, dua anak perempuan berusia 13 tahun, satu anak laki-laki, dan seorang guru terluka dan dirawat di rumah sakit, kata kementerian kesehatan setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tersangka juga membawa pisau dan pistol, menurut sumber polisi yang dikutip oleh kantor berita Rusia, RIA Novosti.
Motif perbuatannya belum diketahui.
"Bagaimana seorang siswa bisa masuk ke sekolah dengan palu dan mengapa petugas keamanan tidak menanggapi?" Teksler bertanya di X.
Dia mengatakan dirinya telah memerintahkan protokol keamanan untuk ditinjau ulang di setiap sekolah di wilayah tersebut.
Penyelidikan telah diluncurkan terhadap "pembunuhan terencana" dan "pengabaian", kata Komite Investigasi Rusia, yang bertanggung jawab atas investigasi terbesar di negara itu.
Serangan itu terjadi di sekolah nomor 68 di Chelyabinsk, kata Teksler.
Serangan bersenjata di sekolah-sekolah di Rusia, yang dulunya jarang terjadi, telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.
Presiden Vladimir Putin menyebut hal itu sebagai impor dari Amerika Serikat dan menyalahkan globalisasi.
Putin telah memperketat undang-undang kepemilikan senjata api.
Sebelumnya, seorang anak perempuan berusia 14 tahun melepaskan tembakan di sebuah sekolah di kota Bryansk di barat daya Rusia pada Desember 2023. Insiden itu menewaskan seorang teman sekelas pelaku sebelum dia bunuh diri.
Penembakan lainnya di Ijevsk di Rusia tengah pada September 2022 menewaskan 18 orang.
Sembilan orang tewas akibat penyerangan seorang pria berusia 21 tahun di sebuah sekolah di Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, pada tahun 2021.