Media-media Amerika Serikat mengidentifikasi Ryan Wesley Routh sebagai tersangka pria bersenjata yang ditangkap menyusul insiden percobaan pembunuhan Donald Trump di Florida, AS.
Dilansir kantor berita AFP, Senin (16/9/2024), media AS mengatakan bahwa Routh, 58 tahun, ditangkap setelah agen Secret Service "menembaki seorang pria bersenjata" yang membawa senapan jenis AK-47 di dekat batas lapangan golf Trump di Florida, tempat mantan presiden itu bermain golf pada hari Minggu (15/9) waktu setempat.
Tersangka sempat melarikan diri dari semak-semak tempat ia bersembunyi dan melarikan diri dengan mobil hitam, sebelum ia dilacak oleh pihak berwenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNN dan CBS melaporkan Routh adalah seorang pembangun perumahan yang bekerja sendiri di Hawaii, yang memiliki catatan penangkapan selama beberapa dekade. Pria itu kerap memposting tentang politik dan kejadian terkini, termasuk terkadang mengkritik Trump, yang menjadi kandidat presiden dari Partai Republik.
Salah satu alasan yang Routh nyatakan adalah dukungannya terhadap perjuangan Ukraina melawan invasi Rusia.
"SAYA BERSEDIA TERBANG KE KRAKOW DAN PERGI KE PERBATASAN UKRAINA UNTUK MENJADI SUKARELAWAN DAN BERJUANG DAN MATI... Dapatkah saya menjadi contoh yang harus kita menangkan," tulis Routh dalam postingan di media sosial X pada Maret 2022, menurut New York Times, yang juga mewawancarainya.
AFP pernah mewawancarai Routh di Kyiv, Ukraina pada akhir April 2022, saat ia ikut serta dalam aksi demo untuk mendukung warga Ukraina yang terjebak di kota pelabuhan Mariupol.
"Putin adalah seorang teroris, dan ia harus disingkirkan, jadi kami membutuhkan semua orang dari seluruh dunia untuk menghentikan apa yang mereka lakukan dan datang ke sini sekarang," katanya kepada AFP saat itu.
Amerika Serikat telah menjadi pendukung setia Ukraina sejak Rusia menginvasi pada Februari 2022.
Simak Video: Donald Trump Selamat dalam Percobaan Pembunuhan di Lapangan Golf