China memberikan reaksi keras terhadap aktivitas dua kapal militer Jerman yang berlayar melintasi perairan Selat Taiwan yang sensitif. Beijing secara terang-terangan menuduh Berlin telah meningkatkan risiko keamanan di Selat Taiwan.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, seperti dilansir AFP, Sabtu (14/9/2024), mengonfirmasi pada Jumat (13/9) bahwa kapal frigate Baden-Wuerttemberg dan kapal pasokan Frankfurt am Main telah berlayar melintasi perairan Selat Taiwan, yang memisahkan daratan utama China dengan pulau Taiwan.
Hal itu menuai komentar tajam dari militer China yang menyampaikan tanggapan resminya pada Sabtu (14/9) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perilaku pihak Jerman meningkatkan risiko keamanan dan mengirimkan sinyal yang keliru," sebut juru bicara militer China, Li Xi dalam pernyataannya.
Kapal-kapal militer Amerika Serikat (AS) dan kapal-kapal yang dioperasikan oleh negara-negara lainnya sering berlayar melalui jalur perairan sensitif tersebut.
Namun, menurut laporan media lokal Berlin, perjalanan kapal Baden-Wuerttemberg melintasi Selat Taiwan itu merupakan pertama kalinya selama lebih dari dua dekade terakhir yang dilakukan oleh Angkatan Laut Jerman.
Beijing memandang Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis, sebagai bagian wilayah kedaulatannya dan mengklaim yurisdiksi atas perairan yang memisahkan wilayahnya dengan Taipei tersebut.
Jerman dan banyak negara lainnya berpendapat bahwa pelayaran melintasi Selat Taiwan adalah hal biasa, dengan alasan kebebasan navigasi.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Semringahnya Mancini Saat 10 Pemain Arab Saudi Bungkam China
Dalam pernyataannya pada Sabtu (14/9), Li Xi mengatakan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), nama resmi militer China, telah mengirimkan pasukan laut dan pasukan udara untuk "memantau dan memperingatkan" kapal-kapal militer Jerman tersebut.
Dia menegaskan bahwa pasukan Beijing di area tersebut akan "dengan tegas melawan semua ancaman dan provokasi".
Dua kapal Jerman itu, menurut para pejabat Kementerian Pertahanan Berlin, sedang berlayar dari Korea Selatan (Korsel) menuju ke Filipina. Pistorius, dalam pernyataan pada Jumat (13/9), menyebut jalur yang dilewati oleh kedua kapal militer itu merupakan "rute terpendek".
"Ini adalah rute paling aman mengingat kondisi cuaca. Dan ini adalah perairan internasional, jadi kami berlayar melintasi perairan tersebut," sebutnya.
Sementara Kanselir Jerman, Olaf Scholz, ketika ditanya soal kapal-kapal itu pada Jumat (13/9) mengatakan bahwa "tidak banyak yang bisa dikatakan... itu adalah jalur perairan internasional".
Awal pekan ini, Taiwan mengatakan bahwa pihaknya "menyambut baik dan menegaskan Jerman, bersama dengan AS, Kanada, dan Belanda, atas tindakan yang menunjukkan status hukum Selat Taiwan sebagai perairan internasional, sembari mempertahankan kebebasan navigasi dan menjaga perdamaian regional pada saat yang sama".