Biden Tegaskan Putin Tak Akan Menang dalam Perang Ukraina

Biden Tegaskan Putin Tak Akan Menang dalam Perang Ukraina

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 14 Sep 2024 16:46 WIB
Joe Biden mengumumkan mundur dari pencalonan sebagai presiden di Pilpres Amerika Serikat (AS) tahun 2024.
Presiden AS Joe Biden (dok. AP Photo/Susan Walsh, File)
Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menang dalam perangnya melawan Ukraina. Penegasan ini disampaikan setelah Putin memperingatkan Barat soal potensi perang langsung jika Kyiv menyerang wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Barat.

Penegasan Biden itu, seperti dilansir Anadolu Agency dan AFP, Sabtu (14/9/2024), disampaikan saat dia bertemu Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer yang sedang berkunjung ke Gedung Putih pada Jumat (13/9) waktu setempat.

"Amerika Serikat berkomitmen untuk berdiri bersama Anda untuk membantu Ukraina dalam mempertahankan diri dari serangan agresi Rusia. Jelas bahwa Putin tidak akan menang dalam perang ini. Rakyat Ukraina akan menang," tegas Biden dalam pertemuan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biden tidak menyinggung soal rudal jarak jauh pasokan Barat dalam komentarnya itu.

Namun pernyataan Biden itu disampaikan setelah Putin melontarkan peringatan bahwa negara-negara Barat akan terlibat perang langsung melawan Rusia jika mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh pasokan Barat dalam serangannya terhadap wilayah Rusia.

ADVERTISEMENT

Saat ditanya lebih lanjut oleh wartawan soal peringatan yang dilontarkan Putin, Biden memberikan jawaban yang terkesan meremehkan peringatan tersebut.

"Saya tidak terlalu memikirkan Vladimir Putin," ujar Biden singkat.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Lihat juga Video: Biden Yakin Kamala Harris Akan Tampil Baik di Debat Capres

[Gambas:Video 20detik]




Pertemuan Biden dan Starmer itu digelar beberapa hari setelah surat kabar Inggris, The Guardian, melaporkan Washington dan London telah mengambil keputusan, secara tertutup, untuk mengizinkan Kyiv menggunakan sebagian rudal Storm Shadow buatan Inggris untuk menyerang target lebih dalam di Rusia.

Namun baik Biden maupun Starmer tidak menyinggung soal keputusan itu saat berbicara kepada wartawan sebelum pertemuan mereka digelar pada Jumat (13/9)

Starmer, dalam pernyataan kepada wartawan, hanya mengatakan bahwa Ukraina menjadi topik yang penting. "Saya pikir beberapa minggu dan bulan ke depan bisa menjadi sangat penting. Sangat, sangat penting agar kami mendukung Ukraina dalam perang demi kebebasan yang penting ini," ucapnya.

Laporan AFP, secara terpisah, menyebut Biden dan Starmer menunda keputusan untuk mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh pasokan Barat dalam serangan terhadap Rusia. Biden dilaporkan enggan mengabulkan permintaan Kyiv untuk menggunakan rudal jarak jauh ATACMS buatan AS dalam serangan ke Rusia.

Sebelum pertemuan di Gedung Putih, sejumlah pejabat mengatakan bahwa Starmer akan menekan Biden untuk mendukung rencananya mengirimkan rudal Storm Shadow buatan Inggris ke Ukraina saat sekutu-sekutu Kyiv semakin khawatir dengan situasi di medan pertempuran.

Namun saat berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Starmer mengindikasikan dirinya dan Biden akan membahas hal tersebut saat pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) digelar di New York pekan depan, dengan "kelompok individu yang lebih luas".

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads