Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan negara-negara Islam untuk membentuk aliansi guna melawan Israel. Erdogan mencetuskan aliansi negara-negara Islam itu harus melawan apa yang disebutnya sebagai "ancaman ekspansionisme yang semakin berkembang" dari Tel Aviv.
Seruan dari Erdogan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (9/9/2024), disampaikan setelah dia membahas apa yang disebut para pejabat Palestina dan Turki sebagai pembunuhan oleh pasukan Israel terhadap seorang wanita keturunan Turki-Amerika yang ikut unjuk rasa menentang perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," cetus Erdogan saat berbicara dalam acara asosiasi sekolah-sekolah Islam di dekat Istanbul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (9/9/2024):
- Filipina Tangkap Pendeta Apollo Quiboloy yang Diburu FBI Atas Kejahatan Seks
Otoritas Filipina menangkap seorang pendeta berpengaruh, Apollo Quiboloy, yang dituduh melakukan penganiayaan seksual dan perdagangan seks. Penangkapan Quiboloy diwarnai pengepungan besar-besaran terhadap kompleks gereja yang dipimpin pastor yang merupakan teman lama mantan Presiden Rodrigo Duterte ini.
Quiboloy yang berusia 74 tahun ini, seperti dilansir Reuters dan CNN, Senin (9/9/2024), merupakan pendiri gereja bernama Kingdom of Jesus Christ (KOJC) yang telah memproklamirkan diri sebagai "pemilik alam semesta" dan "anak yang ditunjuk Tuhan".
Dia didakwa atas rentetan dakwaan pelecehan anak dan penganiayaan seksual, serta perdagangan manusia. Quiboloy yang menjadi buronan selama tiga tahun ini, membantah semua tuduhan yang menjerat dirinya.
- Geger Temuan Bayi Dikubur dalam Semen, Malaysia Buru Wanita WNI
Kepolisian Malaysia sedang memburu seorang wanita yang berstatus warga negara Indonesia (WNI), terkait temuan jenazah bayi yang terkubur di dalam semen di sebuah rumah di wilayah Ipoh. Jenazah bayi itu ditemukan saat rumah itu hendak direnovasi bulan lalu.
Kuala Lumpur membuka kemungkinan untuk meminta bantuan Interpol dalam melacak wanita WNI yang kini tidak diketahui keberadaannya itu. Demikian seperti dilaporkan kantor Bernama dan dilansir The Star, Senin (9/9/2024),
Kepala Kepolisian Perak, Komisioner Azizi Mat Aris, mengatakan bahwa penyelidikan masih berlangsung untuk melacak wanita WNI yang diketahui merupakan penyewa terakhir rumah di area Taman Sri Rokam di Ipoh, yang menjadi lokasi temuan jenazah bayi tersebut. Identitas wanita WNI itu tidak diungkap ke publik.
- Houthi Tembak Jatuh Drone Militer AS di Yaman
Kelompok pemberontak Houthi yang bermarkas di Yaman mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone militer MQ-9 milik Amerika Serikat (AS). Houthi menyebut drone AS itu ditembak jatuh saat melakukan tindakan permusuhan di wilayah udara Provinsi Marib di Yaman.
Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, dalam pernyataannya via video, seperti dilansir Al-Arabiya dan Al Jazeera, Senin (9/9/2024), mengklaim sebuah drone MQ-9 Reaper telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara di Marib.
"Drone itu sedang melakukan aktivitas permusuhan," sebut Saree dalam pernyataannya.
- Ngeri Israel Bombardir Suriah, Korban Tewas Bertambah Jadi 14 Orang
Media pemerintah Suriah mengatakan pada hari Senin (9/9) bahwa serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 14 orang di provinsi Hama, Suriah tengah. Jumlah ini bertambah dari jumlah korban sebelumnya sebanyak lima orang tewas dan 19 orang terluka.
"Jumlah korban tewas akibat agresi Israel di sejumlah lokasi di sekitar Masyaf telah meningkat menjadi 14 korban tewas dan 43 orang terluka, termasuk enam orang kritis," demikian laporan kantor berita resmi Suriah, SANA yang mengutip sumber medis, dilansir kantor berita AFP, Senin (9/9/2024).
Kelompok pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, sebelumnya melaporkan sedikitnya tujuh orang tewas dalam serangan udara Israel pada Minggu (8/9) malam waktu setempat tersebut.
- Erdogan Serukan Negara-negara Islam Bikin Aliansi Melawan Israel
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan negara-negara Islam untuk membentuk aliansi guna melawan Israel. Erdogan mencetuskan aliansi negara-negara Islam itu harus melawan apa yang disebutnya sebagai "ancaman ekspansionisme yang semakin berkembang" dari Tel Aviv.
Seruan dari Erdogan itu, seperti dilansir Reuters, Senin (9/9/2024), disampaikan setelah dia membahas apa yang disebut para pejabat Palestina dan Turki sebagai pembunuhan oleh pasukan Israel terhadap seorang wanita keturunan Turki-Amerika yang ikut unjuk rasa menentang perluasan permukiman Yahudi di Tepi Barat.
"Satu-satunya langkah yang akan menghentikan arogansi Israel, banditisme Israel, dan terorisme negara Israel adalah aliansi negara-negara Islam," cetus Erdogan saat berbicara dalam acara asosiasi sekolah-sekolah Islam di dekat Istanbul.