Alice Guo, mantan Wali Kota Bamban di Filipina yang dituduh melakukan pencucian uang lebih dari 100 juta Peso dan terlibat dalam sindikat kriminal China, tiba di Manila pada Jumat (6/9) pagi setelah dideportasi dari Indonesia. Guo yang kabur dari Filipina sejak Juli lalu, berhasil ditangkap di Tangerang pekan ini.
Guo yang juga dikenal sebagai warga negara China bernama Guo Hua Ping, seperti dilansir Reuters, Jumat (6/9/2024), diburu oleh Senat Filipina karena menolak hadir di hadapan penyelidikan kongres terhadap tuduhan keterlibatan tindak kriminal yang menjeratnya.
Dia ditangkap oleh otoritas Indonesia di Tangerang pada Rabu (4/9) waktu setempat, kemudian dideportasi ke Filipina pada Kamis (5/9) sore kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan-badan penegak hukum Filipina, termasuk dewan antipencucian uang (AMLC), telah mengajukan beberapa tuduhan pencucian uang terhadap Guo dan 35 orang lainnya kepada Departemen Kehakiman.
Guo yang mengaku dirinya warga negara Filipina asli, telah membantah tuduhan-tuduhan yang menjeratnya, yang disebutnya sebagai tuduhan jahat. Keterangan kantor imigrasi Jakarta pada Kamis (5/9) menyebut Guo dideportasi dari Indonesia karena melanggar undang-undang imigrasi.
Guo tiba di Manila dengan pesawat pribadi yang di-charter, diapit oleh aparat penegak hukum Filipina, termasuk Menteri Dalam Negeri Benjamin Abalos Jr, yang memimpin serah terima Guo dari otoritas Indonesia di Jakarta pada Kamis (5/9) waktu setempat.
Dia tampak mengenakan pakaian berwarna oranye dengan tulisan "CIDG Detainee" merujuk pada statusnya sebagai tahanan Kelompok Investigasi dan Deteksi Kriminal (CIDG), yang merupakan badan investigasi utama Kepolisian Nasional Filipina.
"Saya telah menerima ancaman pembunuhan dan saya meminta bantuan (dari otoritas Filipina)," ucap Guo dalam jumpa pers yang digelar tak lama setelah kedatangannya di Manila pada Jumat (6/9) pagi.
Simak berita selengkapnya di halaman berikutnya.
Abalos, dalam pernyataannya, menegaskan komitmen otoritas Filipina untuk memberikan keamanan bagi Guo, namun dia mendesak mantan Wali Kota Bamban itu untuk mengungkapkan kebenaran.
"Ungkapkan semua nama demi menegakkan keadilan dan semua ini akan berakhir. Itulah satu-satunya cara kami bisa membantunya," ujarnya.
Senat Filipina telah meluncurkan penyelidikan terhadap Guo sejak Mei lalu, setelah penggerebekan dilakukan pada Maret oleh aparat penegak hukum terhadap sebuah kasino di kota Bamban, tempatnya menjabat Wali Kota.
Penggerebekan itu mengungkap apa yang disebut otoritas Manila sebagai praktik penipuan yang dilakukan dari fasilitas yang dibangun di atas tanah yang sebagian dimiliki oleh Guo.
Guo menjabat Wali Kota Bamban, yang ada di Provinsi Tarlac, sejak tahun 2022 lalu. Dia mencalonkan diri sebagai warga negara Filipina, tetapi menurut Biro Investigasi Nasional pada Agustus lalu, sidik jarinya kemudian didapati cocok dengan sidik jari seorang warga negara China bernama Guo Hua Ping.
Kantor antikorupsi Filipina, pada Agustus lalu, memecat Guo dari jabatan Wali Kota Bamban atas dasar pelanggaran berat atas dugaan keterlibatannya dalam operasi perjudian ilegal di Bamban.