Emmanuel Macron Tunjuk Michel Barnier Sebagai PM Baru Prancis

Emmanuel Macron Tunjuk Michel Barnier Sebagai PM Baru Prancis

Isal Mawardi - detikNews
Kamis, 05 Sep 2024 23:40 WIB
French politician and former European Union chief negotiator Michel Barnier leaves after  an emergency executive board meeting called by French right-wing party Les Republicains (LR) vice-president Annie Genevard at the Musee Social in Paris on June 12, 2024. The president of the French right-wing party Les Republicains (LR) is threatened to be expelled after calling for an alliance with French far-right party Rassemblement National (RN), ahead of snap elections for a new National Assembly. (Photo by Dimitar DILKOFF / AFP)
Foto: Michel Barnier (AFP/DIMITAR DILKOFF)
Paris -

Presiden Prancis Emmanuel Macron menunjuk mantan negosiator Brexit Uni Eropa, Michel Barnier (73), sebagai Perdana Menteri (PM) Prancis yang baru. Barnier tercatat sebagai PM tertua dalam sejarah Prancis

Dilansir AFP dan BBC, Kamis (5/9/2024), mantan Menteri Luar Negeri Prancis itu menggantikan Gabriel Attal (35). Attal diketahui hanya menjabat selama 8 bulan selama periode gejolak politik yang belum pernah terjadi di Prancis.

Langkah Macron menunjuk Barnier, anggota partai sayap kanan Partai Republik (LR) dan tidak berafiliasi dengan faksi sentris presiden, disambut kekecewaan oleh kelompok kiri. Kelompok yang kecewa itu sedang berusaha menggulingkan Macron dengan mosi tidak percaya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi sayap kiri muncul sebagai kekuatan politik terbesar di Prancis setelah Pemilu awal musim panas ini, namun tidak memiliki cukup kursi di Parlemen. Sementara, faksi sentris Macron dan sayap kanan merupakan dua kelompok besar lainnya di Majelis Nasional, dengan Partai National Rally (RN) sebagai satu-satunya partai terbesar.

Macron yakin Barnier memperoleh suara mayoritas di Majelis Nasional yang terpecah

ADVERTISEMENT

"Presiden yakin perdana menteri dan pemerintahan masa depan dapat memenuhi kondisi sestabil mungkin," katanya.

Barnier pernah mencoba menggantikan Macron sebagai presiden Prancis 3 tahun lalu, namun gagal. Saat itu, dia mengatakan ingin membatasi dan mengendalikan imigrasi.

Masa kepresidenan Macron berlangsung hingga tahun 2027. Biasanya, pemerintahan berasal dari partai presiden, karena mereka dipilih dalam waktu beberapa minggu.

Namun, pria yang menyebut dirinya sebagai 'ahli jam' ini mengubah hal tersebut ketika dia menyerukan Pemilu dini pada bulan Juni dan kelompok sayap tengahnya berada di urutan kedua setelah New Popular Front yang beraliran kiri.

Macron telah mewawancarai beberapa kandidat potensial untuk jabatan perdana menteri, namun tugasnya menjadi rumit karena perlunya menemukan nama yang dapat bertahan dari suara kecaman di Majelis Nasional.

Istana Kepresidenan ElysΓ©e menyatakan dengan menunjuk Barnier, Macron telah memastikan bahwa Perdana Menteri dan pemerintahan masa depan akan menawarkan stabilitas sebesar-besarnya dan persatuan seluas-luasnya.

Barnier telah diberi tugas untuk membentuk pemerintahan pemersatu 'untuk melayani negara dan rakyat Prancis'.

(isa/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads